RPP Tematik Kelas 5 Revisi 2017 merupakan panduan penting bagi guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Dokumentasi ini akan memberikan pemahaman menyeluruh tentang struktur, komponen, dan cara menyusun RPP tematik yang sesuai dengan kurikulum 2017.
Dengan memahami elemen-elemen kunci seperti kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi, metode, kegiatan pembelajaran, dan penilaian, guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada siswa. Panduan ini akan membantu guru dalam mengimplementasikan pendekatan tematik untuk menghasilkan pembelajaran yang terintegrasi dan bermakna bagi siswa kelas 5.
Materi Pembelajaran RPP Tematik Kelas 5 Revisi 2017
Materi pembelajaran dalam RPP tematik kelas 5 revisi 2017 harus terstruktur dan terurut berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tema “Lingkungan Sehat” menjadi fokus utama, yang mengharuskan pembahasan menyeluruh tentang daur hidup sampah, pengolahan sampah, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Daftar Materi Pembelajaran
Berikut daftar materi pembelajaran yang relevan dengan tema “Lingkungan Sehat” untuk kelas 5 revisi 2017, diurutkan berdasarkan KD:
-
KD Pengetahuan: Memahami daur hidup sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.
- Materi: Jenis-jenis sampah organik dan anorganik, proses penguraian sampah organik, dampak sampah terhadap lingkungan (pencemaran air, tanah, udara), pengelolaan sampah terpadu.
- Contoh KD: Mendeskripsikan daur hidup sampah organik dan anorganik.
-
KD Keterampilan: Mengklasifikasikan sampah dan menerapkan metode pengolahan sampah yang tepat.
- Materi: Teknik pengklasifikasian sampah, pengolahan sampah rumah tangga, pembuatan kompos, pengomposan sampah, daur ulang sampah.
- Contoh KD: Mengklasifikasikan sampah menjadi sampah organik dan anorganik dengan tepat. Merancang dan melaksanakan kegiatan pengolahan sampah.
-
KD Sikap: Menunjukkan perilaku peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat.
- Materi: Pentingnya kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan diri dan lingkungan, peran individu dalam menjaga kebersihan, kampanye lingkungan.
- Contoh KD: Menunjukkan rasa peduli terhadap lingkungan dengan memilah sampah di rumah. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan.
Rangkuman Materi Pembelajaran
Rangkuman berikut menyoroti poin-poin penting dari materi pembelajaran tema “Lingkungan Sehat”. Materi ini terstruktur untuk memudahkan pemahaman siswa dan menekankan keterkaitan antar KD.
- Daur Hidup Sampah: Menjelaskan bagaimana sampah mengalami perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, mulai dari sampah yang dihasilkan, penguraian, hingga dampaknya terhadap lingkungan.
- Pengolahan Sampah: Menjelaskan berbagai metode pengolahan sampah, mulai dari pemilahan, pengomposan, hingga daur ulang. Menekankan pentingnya pengolahan sampah yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif.
- Kebersihan Lingkungan: Menjelaskan pentingnya kebersihan lingkungan bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Menekankan peran individu dalam menjaga kebersihan lingkungan dan contoh praktik yang baik.
- Kaitan Antar KD: Penjelasan daur hidup sampah akan menjadi dasar pemahaman tentang pentingnya pengolahan sampah yang baik. Pengolahan sampah yang tepat akan berdampak pada kebersihan lingkungan, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesehatan. Evaluasi dapat dilakukan melalui pengamatan sikap siswa dalam kegiatan pemilahan sampah dan pengolahan sampah.
Rincian Materi: Daur Hidup Sampah
ini merinci materi pembelajaran mengenai daur hidup sampah, termasuk kegiatan pembelajaran, alat bantu, dan sumber belajar yang dapat digunakan.
- Kegiatan Pembelajaran: Diskusi kelompok, presentasi, demonstrasi pengolahan sampah.
- Alat Bantu: Gambar, diagram, contoh-contoh sampah organik dan anorganik, alat pengolahan sampah (jika memungkinkan).
- Sumber Belajar: Buku teks IPA, majalah, internet, kunjungan ke tempat pengolahan sampah.
- Contoh Aktivitas: Siswa melakukan pengamatan daur hidup sampah organik dan anorganik di sekitar lingkungan sekolah. Siswa membuat poster tentang pengolahan sampah yang tepat.
Contoh Materi Pembelajaran Terintegrasi (IPA dan IPS)
Contoh berikut menunjukkan integrasi antara IPA dan IPS dalam tema “Lingkungan Sehat”.
- IPA: Mempelajari jenis-jenis sampah, proses penguraian sampah, dampak sampah terhadap lingkungan, dan cara mengolah sampah.
- IPS: Mempelajari peran pemerintah dalam pengelolaan sampah, dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan sosial, dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah.
- Integrasi: Pembelajaran dapat dilakukan dengan menghubungkan teori IPA tentang penguraian sampah dengan praktik pengolahan sampah di masyarakat (IPS). Siswa dapat meneliti dampak pencemaran sampah di lingkungan sekitar dan mengusulkan solusi berdasarkan ilmu pengetahuan.
Urutan Materi Pembelajaran
Berikut diagram alur yang menunjukkan urutan materi pembelajaran yang efektif:
(Di sini seharusnya terdapat diagram alur/flowchart. Diagram ini akan memperlihatkan urutan dari daur hidup sampah, pengolahan sampah, dan kebersihan lingkungan.)
Penilaian dalam RPP Tematik Kelas 5 Revisi 2017
Source: susercontent.com
Penilaian merupakan komponen penting dalam RPP tematik kelas 5 revisi 2017. Penilaian yang komprehensif dan terencana dengan baik akan memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan siswa. Penilaian tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap siswa dalam konteks pembelajaran tematik.
RPP tematik kelas 5 revisi 2017, selain sebagai panduan pembelajaran, juga bisa jadi jembatan menuju pemahaman tentang sejarah. Bayangkan, melalui materi pembelajaran, anak-anak bisa belajar tentang peninggalan zaman Mesolitikum, seperti alat-alat batu dan lukisan gua. Peninggalan zaman mesolitikum ini memberikan gambaran nyata tentang kehidupan masa lalu, yang kemudian bisa dihubungkan dengan konsep-konsep dalam RPP tematik.
Dengan demikian, RPP tematik tak hanya sekadar materi pelajaran, tapi menjadi pintu masuk untuk memahami perjalanan sejarah. Ini sangat penting untuk mengembangkan pemahaman historis anak-anak yang lebih mendalam, yang pada akhirnya akan sangat relevan dengan tujuan pembelajaran RPP tematik kelas 5 revisi 2017 itu sendiri.
Jenis-Jenis Penilaian
Berbagai jenis penilaian dapat digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran tematik. Hal ini mencakup penilaian observasi, penilaian tertulis, penilaian performansi, dan penilaian proyek.
- Penilaian Observasi: Metode ini digunakan untuk menilai sikap dan keterampilan siswa secara langsung. Pengamatan dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Contohnya, mengamati kemampuan siswa dalam bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan mengikuti aturan kelas.
- Penilaian Tertulis: Penilaian ini dapat berupa tes tertulis pilihan ganda, uraian, atau tugas tertulis. Contohnya, tes pemahaman konsep, menulis laporan, atau menjawab pertanyaan.
- Penilaian Kinerja/Performansi: Penilaian ini mengukur kemampuan siswa dalam melakukan suatu tugas atau keterampilan. Contohnya, menilai kemampuan siswa dalam membaca puisi, menyanyikan lagu, atau melakukan percobaan.
- Penilaian Proyek: Penilaian ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu proyek atau tugas kompleks dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, membuat model gunung berapi, merancang poster tentang lingkungan, atau membuat karya tulis tentang sejarah.
Contoh Instrumen Penilaian
Berikut contoh instrumen penilaian untuk kompetensi dasar “Mendeskripsikan peristiwa sejarah pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia”.
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peristiwa sejarah pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Indikator: Siswa dapat menyebutkan tiga kerajaan besar di Indonesia dan menjelaskan satu peristiwa penting dari masing-masing kerajaan.
Nama Siswa | Kerajaan 1 | Peristiwa Penting 1 | Kerajaan 2 | Peristiwa Penting 2 | Kerajaan 3 | Peristiwa Penting 3 | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|
… | … | … | … | … | … | … | … |
Cara Menganalisis Hasil Penilaian
Setelah mengumpulkan data penilaian, guru perlu menganalisis hasil untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta menentukan langkah perbaikan selanjutnya.
- Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan: Identifikasi aspek-aspek yang dikuasai dan belum dikuasai oleh siswa. Catat pola kesalahan yang sering muncul.
- Interpretasi Data: Analisis data penilaian untuk memahami pemahaman siswa secara keseluruhan. Bandingkan hasil dengan indikator yang telah ditetapkan.
- Tindak Lanjut: Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil analisis. Rencanakan kegiatan pembelajaran remedial atau pengayaan untuk siswa yang membutuhkan.
Rubrik Penilaian
Rubrik penilaian memberikan acuan yang jelas dan terstruktur untuk menilai aspek-aspek tertentu dari tugas siswa. Berikut contoh rubrik untuk menilai kemampuan presentasi siswa:
Aspek | Skor 4 (Sangat Baik) | Skor 3 (Baik) | Skor 2 (Cukup) | Skor 1 (Kurang) |
---|---|---|---|---|
Kejelasan Materi | Materi disajikan dengan sangat jelas dan mudah dipahami. | Materi disajikan dengan jelas dan sebagian besar mudah dipahami. | Materi disajikan dengan cukup jelas, tetapi ada beberapa bagian yang sulit dipahami. | Materi disajikan dengan kurang jelas dan sulit dipahami. |
Kemampuan Berkomunikasi | Berkomunikasi dengan sangat baik, lancar, dan percaya diri. | Berkomunikasi dengan baik, lancar, dan sebagian percaya diri. | Berkomunikasi dengan cukup baik, tetapi terkadang ragu-ragu. | Berkomunikasi dengan kurang lancar dan kurang percaya diri. |
Kreativitas | Menampilkan kreativitas yang tinggi dan inovatif. | Menampilkan kreativitas yang baik dan cukup inovatif. | Menampilkan kreativitas yang sederhana. | Tidak menampilkan kreativitas. |
Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Tematik Kelas 5
Pemilihan media dan sumber belajar yang tepat sangat krusial dalam mendukung proses pembelajaran tematik di kelas 5. Media yang menarik dan relevan dapat meningkatkan minat belajar siswa, memudahkan pemahaman konsep, dan memperkuat keterampilan. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis media, cara memilihnya dengan bijak, dan memanfaatkannya secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
Jenis dan Format Media Pembelajaran
Beragam media pembelajaran dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran tematik kelas
5. Berikut beberapa contohnya, dengan rincian jenis dan formatnya:
- Video animasi: Berisi penjelasan visual yang menarik, seperti animasi 2D atau 3D. Formatnya bisa berupa video pendek, tutorial, atau simulasi. Platform seperti YouTube dan Khan Academy menyediakan banyak pilihan video animasi edukatif.
- Artikel interaktif: Menggabungkan teks dengan elemen interaktif seperti kuis, pertanyaan, dan gambar. Website edukasi dan platform pembelajaran daring menyediakan berbagai artikel interaktif yang dapat diakses.
- Simulasi: Memungkinkan siswa untuk mencoba dan bereksperimen dengan konsep atau situasi tertentu. Aplikasi pembelajaran dan website simulasi ilmiah menyediakan berbagai simulasi interaktif.
- Game edukatif: Memperkenalkan konsep atau keterampilan melalui permainan yang menyenangkan. Aplikasi dan website khusus game edukatif banyak tersedia di internet.
- Buku cerita bergambar: Menarik minat baca siswa dengan kombinasi cerita dan ilustrasi yang menarik. Buku cerita bergambar yang diadaptasi dari berbagai topik pembelajaran dapat digunakan sebagai sumber belajar.
- Infografis: Menyajikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami melalui grafik dan visualisasi data. Website dan platform infografis menyediakan berbagai pilihan infografis yang bisa digunakan.
- Video demonstrasi: Menunjukkan langkah-langkah atau proses tertentu secara visual. Video demonstrasi dapat diakses melalui platform seperti YouTube dan platform pembelajaran daring lainnya.
Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat
Pemilihan media pembelajaran yang tepat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci:
- Tujuan Pembelajaran: Media harus selaras dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah untuk memahami konsep, melatih keterampilan, atau meningkatkan pemahaman kritis.
- Karakteristik Siswa: Pertimbangkan gaya belajar siswa (visual, auditori, kinestetik), tingkat pemahaman saat ini, dan kebutuhan khusus yang mungkin ada.
- Ketersediaan Sumber Daya: Pastikan media dapat diakses dengan mudah dan tersedia sumber daya pendukung seperti internet, perangkat teknologi, dan buku.
- Dukungan Orang Tua/Guru: Pastikan ada pendampingan yang memadai bagi siswa dalam menggunakan media pembelajaran.
Contoh Media Pembelajaran yang Menarik
Contoh media pembelajaran yang menarik untuk anak kelas 5 adalah video animasi tentang sistem tata surya yang interaktif. Video ini dapat menarik perhatian siswa karena visualisasinya yang menarik dan interaktif. Selain itu, video tersebut dapat mempermudah siswa memahami konsep sistem tata surya. Game edukatif tentang sejarah Indonesia juga bisa menjadi pilihan yang menarik. Siswa dapat belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Cara Memanfaatkan Sumber Belajar
Berikut cara memanfaatkan berbagai sumber belajar dengan efektif:
- Langkah-langkah Penggunaan: Petunjuk penggunaan yang jelas dan contoh penerapannya sangat penting. Akses mudah ke media, dan panduan penggunaan yang terstruktur akan membantu siswa.
- Aktivitas Siswa: Aktivitas seperti diskusi kelompok, pembuatan presentasi, atau karya seni terinspirasi dari media dapat meningkatkan pemahaman siswa.
- Evaluasi Pemahaman: Pertanyaan diskusi, lembar kerja, kuis, dan penilaian proyek dapat digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari melalui media.
Tabel Daftar Sumber Belajar
Judul/Nama Sumber Belajar | Jenis Sumber Belajar | Topik yang Dibahas | Link/Alamat Akses | Keunggulan | Kekurangan | Rekomendasi Penggunaan |
---|---|---|---|---|---|---|
Ensiklopedia Anak | Buku | Berbagai topik | (Contoh: Perpustakaan) | Informasi lengkap | Informasi mungkin kurang up-to-date | Referensi utama |
Aplikasi Edukasi | Aplikasi | Matematika, IPA | (Contoh: Google Play Store) | Interaktif, visual | Membutuhkan perangkat | Praktek keterampilan |
Deskripsi Media Pembelajaran yang Menarik
Deskripsi media pembelajaran harus mudah dipahami oleh anak kelas 5. Gunakan bahasa yang sederhana, beri contoh konkret, dan tekankan manfaat pembelajaran. Contohnya, “Video ini akan menunjukkan proses fotosintesis secara visual dan interaktif, sehingga kamu akan lebih mudah memahami proses penting ini.” Jelaskan bagaimana media dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dan beri contoh nyata tentang penerapannya.
Pengayaan dan Remedial dalam Pembelajaran
Pengayaan dan remedial merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang efektif. Kedua strategi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa, baik yang sudah menguasai materi maupun yang masih perlu pendalaman. Penting untuk merancang program yang terstruktur dan menarik agar proses pengayaan dan remedial dapat berjalan optimal dan berdampak positif bagi perkembangan siswa.
RPP tematik kelas 5 revisi 2017, memang kaya akan potensi pembelajaran. Nah, untuk mengoptimalkan proses kreatif siswa, kita perlu memahami tahap awal membuat kerajinan tangan yaitu tahap awal membuat kerajinan tangan yaitu. Dengan pemahaman ini, guru dapat membimbing siswa lebih terarah, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
Tentu saja, pemahaman ini sangat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang tertuang dalam RPP tematik kelas 5 revisi 2017.
Perencanaan Program Pengayaan
Program pengayaan dirancang untuk siswa yang telah menguasai kompetensi dengan baik. Tujuannya adalah untuk memperluas pemahaman dan wawasan mereka, mendorong kreativitas, dan mengembangkan potensi yang lebih tinggi. Program ini harus disesuaikan dengan minat dan bakat individu siswa.
- Kegiatan pengayaan dapat berupa proyek penelitian sederhana, presentasi hasil karya, atau eksplorasi topik terkait di luar kurikulum.
- Contohnya, jika siswa telah menguasai materi penjumlahan pecahan, pengayaan bisa berupa penyelesaian soal-soal pecahan yang lebih kompleks, atau eksplorasi tentang aplikasi pecahan dalam kehidupan sehari-hari.
- Penting untuk memberikan tantangan dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Perencanaan Program Remedial
Program remedial difokuskan pada siswa yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Program ini bertujuan untuk membantu siswa memahami materi yang belum dikuasai dan mengejar ketertinggalan. Rencana remedial harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kesulitan individu siswa.
- Kegiatan remedial dapat berupa bimbingan perorangan, diskusi kelompok kecil, atau kegiatan pengulangan materi.
- Contohnya, jika siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep perkalian bilangan bulat, remedial dapat berupa penjelasan konsep dasar perkalian dengan contoh konkret, latihan soal-soal sederhana, atau pemberian materi tambahan.
- Penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung agar siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Contoh Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Berikut beberapa contoh kegiatan pengayaan dan remedial yang dapat diterapkan:
- Pengayaan: Membuat poster tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, dengan penekanan pada upaya pelestarian.
- Remedial: Membuat peta konsep tentang sistem tata surya, dengan fokus pada planet-planet dan karakteristiknya.
Jadwal Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Jadwal kegiatan pengayaan dan remedial harus disusun secara sistematis dan fleksibel, dengan mempertimbangkan jadwal pelajaran yang telah ada. Jadwal ini harus memungkinkan siswa untuk mendapatkan bimbingan yang tepat dan efektif.
Hari | Waktu | Kegiatan | Kelas |
---|---|---|---|
Senin | 13.00-14.00 | Pengayaan Matematika (Kelas 5A) | 5A |
Selasa | 14.00-15.00 | Remedial Bahasa Indonesia (Kelas 5B) | 5B |
Rabu | 15.00-16.00 | Pengayaan IPA (Kelas 5A) | 5A |
Cara Memberikan Pengayaan dan Remedial yang Tepat
Pengayaan dan remedial yang efektif harus memperhatikan pendekatan individu. Guru harus memahami kebutuhan dan kesulitan masing-masing siswa. Penting juga untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
- Guru perlu mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan siswa secara individual.
- Menyediakan kegiatan yang menantang dan memotivasi bagi siswa yang telah mencapai kompetensi.
- Mempersiapkan bahan ajar dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang belum mencapai kompetensi.
- Memberikan bimbingan dan arahan yang tepat dalam setiap sesi.
Penyesuaian Kurikulum 2013 dalam RPP Tematik Kelas 5: Rpp Tematik Kelas 5 Revisi 2017
Kurikulum 2013 mengalami revisi, termasuk dalam penerapannya di kelas 5. Revisi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Artikel ini akan mengupas perbedaan dan ciri-ciri utama RPP tematik revisi 2017 dengan kurikulum sebelumnya, serta penekanan utama dalam pengembangannya.
Perbedaan RPP Tematik Kelas 5 Revisi 2017 dengan Kurikulum Sebelumnya
Berikut ini perbandingan poin-poin penting antara RPP tematik revisi 2017 dengan kurikulum 2013 sebelumnya:
-
Tujuan Pembelajaran: Rumusan tujuan pembelajaran pada revisi 2017 lebih spesifik dan terukur, berfokus pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Contohnya, dalam tema “Lingkungan”, kurikulum lama mungkin berbunyi “Siswa memahami pentingnya lingkungan”. Sementara revisi 2017 akan berbunyi “Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia dan hewan dengan menggunakan data yang diamati.” Hal ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mencari solusi.
-
Materi Pembelajaran: Cakupan materi pembelajaran pada revisi 2017 lebih terintegrasi dengan tema dan mendorong eksplorasi siswa. Contohnya, dalam tema “Keanekaragaman Hayati”, kurikulum lama mungkin hanya fokus pada pengenalan jenis hewan. Revisi 2017 akan mengintegrasikan materi tentang rantai makanan, habitat, dan peran hewan dalam ekosistem. Hal ini memperkaya pemahaman siswa secara holistik.
-
Metode Pembelajaran: Revisi 2017 mendorong penggunaan pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Kurikulum lama mungkin lebih berfokus pada metode ceramah. Revisi 2017 mendorong siswa melakukan percobaan, mengamati, dan menganalisis data untuk menemukan jawaban sendiri. Contohnya, dalam pembelajaran tentang pertumbuhan tanaman, kurikulum lama mungkin hanya memberikan penjelasan. Revisi 2017 akan mengajak siswa menanam tanaman, mengamati pertumbuhannya, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya.
-
Penilaian: Revisi 2017 menekankan pada penilaian yang lebih beragam dan komprehensif. Kurikulum lama mungkin hanya mengandalkan tes tertulis. Revisi 2017 mengintegrasikan penilaian portofolio, presentasi, dan observasi. Contoh format penilaian kognitif: lembar kerja, contoh format penilaian afektif: skala sikap, dan contoh format penilaian psikomotorik: rubrik keterampilan.
Ciri-ciri Utama RPP Tematik Berdasarkan Kurikulum 2013
-
Integrasi Tema: Tema diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang terpadu dan bermakna. Contohnya, tema “Peristiwa Sejarah” dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya.
-
Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS): RPP tematik dirancang untuk mendorong siswa berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Contohnya, kegiatan diskusi dan presentasi mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat dan menganalisis informasi.
-
Pendekatan Saintifik: RPP tematik menerapkan langkah-langkah mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Contoh langkah-langkah pembelajaran: mengamati gambar, menanyakan pertanyaan terkait gambar, melakukan percobaan sederhana, dan mengomunikasikan hasil.
-
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning): RPP tematik dirancang untuk memecahkan masalah autentik yang dihadapi siswa. Contohnya, siswa diminta memecahkan masalah tentang pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Penekanan Utama dalam Pengembangan RPP Tematik
-
Pembelajaran yang Bermakna dan Beragam: RPP tematik dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan beragam bagi siswa. Contohnya, penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, seperti video, gambar, dan model.
-
Pengembangan Keterampilan Abad 21: Keterampilan abad 21, seperti kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis, dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Contohnya, siswa berkolaborasi dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek.
-
Penilaian yang Beragam: Penilaian tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap siswa. Contohnya, rubrik penilaian untuk keterampilan presentasi.
Perbandingan RPP Lama dan RPP Revisi 2017
Aspek | Kurikulum Lama | Kurikulum Revisi 2017 | Perbedaan |
---|---|---|---|
Tujuan Pembelajaran | Umum dan kurang spesifik | Spesifik, terukur, dan berfokus HOTS | Rumusan tujuan lebih terarah dan menantang siswa berpikir kritis. |
Materi Pembelajaran | Terpisah per mata pelajaran | Terintegrasi dengan tema | Materi disusun secara terpadu untuk meningkatkan pemahaman holistik siswa. |
Metode Pembelajaran | Ceramah dan praktik terbatas | Saintifik dan Problem Based Learning | Lebih menekankan pada pembelajaran aktif dan penemuan siswa. |
Penilaian | Terbatas pada tes tertulis | Beragam, terintegrasi, dan komprehensif | Meliputi penilaian portofolio, presentasi, dan observasi untuk menilai pemahaman secara menyeluruh. |
Cara Menyusun RPP yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013
-
Perencanaan Pembelajaran: Perencanaan harus mencakup tujuan pembelajaran yang spesifik, pemilihan materi yang relevan, dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat.
-
Implementasi: Implementasi RPP harus sesuai dengan rencana, memperhatikan kebutuhan siswa, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif.
-
Evaluasi: Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau kemajuan belajar siswa dan mengidentifikasi kebutuhan perbaikan.
-
Refleksi: Refleksi penting untuk mereview pelaksanaan pembelajaran dan mengidentifikasi cara meningkatkan kualitas RPP di masa depan.
Contoh RPP Tematik Kelas 5 Tema Lingkungan Sehat
Berikut ini adalah contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik kelas 5 tema “Lingkungan Sehat” yang menggabungkan minimal 3 mata pelajaran. RPP ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa melalui pendekatan tematik, di mana konsep-konsep dari mata pelajaran yang berbeda terintegrasi dalam satu tema.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
- Mata Pelajaran: IPA
- KD: Memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan.
- IPK:
- Menyebutkan 3 cara menjaga kebersihan lingkungan.
- Menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan.
- Menjelaskan hubungan antara kebersihan lingkungan dan kesehatan manusia.
- Mata Pelajaran: IPS
- KD: Memahami pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.
- IPK:
- Menjelaskan jenis-jenis sampah.
- Menyebutkan 2 cara pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
- Menjelaskan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan.
- Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
- KD: Menyusun teks deskriptif tentang lingkungan yang sehat.
- IPK:
- Menuliskan ciri-ciri lingkungan yang sehat.
- Menjelaskan cara menjaga lingkungan tetap bersih.
- Membuat paragraf deskriptif tentang lingkungan yang bersih dan sehat.
Tujuan Pembelajaran
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyebutkan 3 cara menjaga kebersihan lingkungan.
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menjelaskan hubungan antara kebersihan lingkungan dengan kesehatan.
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menuliskan deskripsi tentang lingkungan yang sehat.
Materi Pembelajaran
Materi yang disajikan meliputi jenis-jenis sampah, dampak sampah terhadap lingkungan, cara pengelolaan sampah, pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan, dan contoh-contoh lingkungan sehat.
Sumber Belajar: Buku teks IPA, IPS, Bahasa Indonesia kelas 5, majalah lingkungan, dan internet (dengan bimbingan guru).
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok dan presentasi.
Kegiatan Pembelajaran
Waktu | Kegiatan | Deskripsi |
---|---|---|
5 menit | Pendahuluan | Guru memulai dengan apersepsi, menanyakan pengalaman siswa tentang lingkungan sehat dan membangkitkan minat belajar siswa. |
25 menit | Kegiatan Inti |
|
5 menit | Penutup | Guru melakukan refleksi dengan siswa dan memberikan tugas rumah. |
Penilaian
Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian tertulis, dan portofolio. Rubrik penilaian untuk aktivitas diskusi kelompok:
Aspek | Baik | Cukup | Kurang |
---|---|---|---|
Partisipasi | Aktif dalam diskusi, memberikan ide, dan mendengarkan pendapat teman | Berpartisipasi dalam diskusi, tetapi kurang memberikan ide | Kurang berpartisipasi dalam diskusi |
Kontribusi | Memberikan ide yang bermanfaat dan membangun | Memberikan ide, tetapi kurang membangun | Tidak memberikan ide atau kontribusi yang bermanfaat |
Alat dan Bahan
Lembar kerja, spidol, karton, gambar lingkungan, sampah, buku, dan alat tulis.
Alokasi Waktu
Total alokasi waktu untuk pembelajaran ini adalah 35 menit.
Keterkaitan Antar Materi dalam Pembelajaran Tematik
Memahami keterkaitan antar materi pembelajaran dalam satu tema sangat penting untuk membangun pemahaman yang utuh dan mendalam pada siswa. Dengan mengidentifikasi, memetakan, dan mendemonstrasikan keterkaitan tersebut, siswa dapat melihat hubungan sebab-akibat, keterkaitan konseptual, dan penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih terintegrasi dan bermakna.
Identifikasi Keterkaitan Konsep
Langkah awal dalam memahami keterkaitan antar materi adalah dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang saling berhubungan dalam satu tema. Misalnya, dalam tema “Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup”, konsep-konsep seperti nutrisi, reproduksi, dan adaptasi saling terkait. Identifikasi ini merupakan langkah dasar yang penting untuk membangun pemahaman yang lebih kompleks.
Pemetaan Hubungan Konseptual
Setelah mengidentifikasi konsep-konsep utama, langkah selanjutnya adalah memetakan hubungan konseptual antara materi-materi tersebut. Pemetaan ini dapat dilakukan melalui diagram, seperti diagram Venn, mind map, atau flowchart. Diagram ini akan memperlihatkan hubungan sebab-akibat atau keterkaitan konseptual antara materi-materi dalam tema tertentu. Penjelasan singkat pada setiap hubungan akan memperkuat pemahaman siswa.
Contoh: Diagram Keterkaitan Fotosintesis, Respirasi, dan Rantai Makanan
Sebagai contoh, dalam tema “Ekosistem”, kita dapat membuat diagram mind map yang menunjukkan keterkaitan antara fotosintesis, respirasi, dan rantai makanan. Fotosintesis sebagai proses pembuatan makanan oleh tumbuhan, respirasi sebagai proses pembakaran makanan oleh makhluk hidup, dan rantai makanan sebagai proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Diagram ini akan menunjukkan bagaimana ketiga proses tersebut saling bergantung dan memengaruhi ekosistem secara keseluruhan.
Contoh spesifik dapat mencakup jenis tumbuhan yang melakukan fotosintesis, hewan yang melakukan respirasi, dan bagaimana aliran energi dalam rantai makanan.
Demonstrasi Keterkaitan Materi
Demonstrasi keterkaitan materi menunjukkan penerapan konsep-konsep dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, dalam tema “Sistem Tata Surya”, kita dapat menjelaskan bagaimana pergerakan Bumi memengaruhi pergantian musim dan pola cuaca di suatu daerah. Penjelasan ini harus disertai dengan contoh konkret dan data yang relevan. Contoh konkret ini dapat menjelaskan hubungan antara revolusi bumi, kemiringan sumbu bumi, dan perbedaan intensitas sinar matahari.
Tabel Perbandingan Antar Materi
Tabel perbandingan dapat digunakan untuk menunjukkan keterkaitan konsep antar dua atau lebih mata pelajaran. Misalnya, perbandingan konsep “percepatan” dalam fisika dengan “perubahan laju” dalam matematika. Tabel ini akan memperlihatkan bagaimana konsep-konsep tersebut saling berkaitan dan diterapkan dalam konteks yang berbeda.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjelaskan bagaimana konsep-konsep dalam tema tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Misalnya, penerapan hukum gravitasi dalam pergerakan benda-benda di sekitar kita. Contoh ini harus konkret dan realistis, tidak hanya memberikan contoh umum, tetapi contoh yang spesifik dan dapat dipahami siswa.
Tugas Penulisan Esai
Tugas penulisan esai singkat (minimal 300 kata) dapat menjadi bentuk evaluasi pemahaman siswa tentang keterkaitan antar materi dalam satu tema. Esai tersebut harus mencakup identifikasi konsep-konsep utama, penjelasan hubungan antar konsep, contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, dan kesimpulan. Contoh tema yang dapat diangkat adalah “Energi” atau “Siklus Air”.
Pemanfaatan Teknologi dalam RPP Tematik
Integrasi teknologi dalam pembelajaran tematik kelas 5 merupakan kunci untuk meningkatkan daya tarik dan efektivitas proses belajar. Penggunaan teknologi yang tepat dapat mengubah pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Teknologi tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai katalisator untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Daftar Teknologi yang Dapat Digunakan
Beragam teknologi dapat diintegrasikan dalam RPP, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Berikut beberapa contohnya:
- Komputer/Laptop
- Proyektor
- Tablet/Smartphone
- Aplikasi Pembelajaran Interaktif
- Video dan Animasi
- Internet dan Sumber Daya Online
- Perangkat lunak presentasi (PowerPoint, Google Slides)
- Aplikasi kolaborasi (Google Docs, Padlet)
- Gim edukatif
Contoh Penggunaan Teknologi untuk Memperkaya Pembelajaran
Penggunaan teknologi dapat memperkaya pembelajaran tematik dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan menarik. Misalnya, dalam pembelajaran tentang ekosistem, siswa dapat menggunakan aplikasi interaktif untuk melihat berbagai macam hewan dan tumbuhan di berbagai habitat. Atau, dalam pembelajaran tentang sejarah, video dokumenter dapat digunakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa bersejarah.
- Pembelajaran tentang Hewan Laut: Siswa dapat menggunakan aplikasi pengenalan hewan laut untuk mengidentifikasi jenis ikan dan makhluk laut lainnya. Aplikasi ini dapat disertai dengan informasi tambahan, seperti habitat dan perilaku hewan tersebut.
- Pembelajaran tentang Persamaan dan Perbedaan Budaya: Siswa dapat menggunakan platform video untuk menyaksikan berbagai ritual dan adat istiadat dari berbagai daerah. Platform ini dapat menyertakan transkrip atau subtitle untuk mempermudah pemahaman.
Cara Mengintegrasikan Teknologi dalam Kegiatan Pembelajaran
Integrasi teknologi dalam kegiatan pembelajaran harus dirancang dengan matang agar efektif. Perencanaan yang sistematis dan pemahaman tentang tujuan pembelajaran menjadi kunci sukses dalam penerapan teknologi. Guru harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
- Penyesuaian dengan Tujuan Pembelajaran: Pilihlah teknologi yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.
- Persiapan yang Matang: Pastikan semua perangkat dan koneksi internet berfungsi dengan baik sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
- Bimbingan dan Pendampingan: Memberikan bimbingan dan pendampingan kepada siswa dalam penggunaan teknologi.
- Evaluasi dan Refleksi: Evaluasi penggunaan teknologi dan identifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Contoh Penggunaan Aplikasi atau Platform Pembelajaran, Rpp tematik kelas 5 revisi 2017
Aplikasi dan platform pembelajaran yang interaktif dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Contohnya, aplikasi pembelajaran matematika yang menyediakan simulasi dan latihan interaktif, atau platform pembelajaran bahasa Inggris yang menawarkan latihan mendengarkan dan berbicara.
- Aplikasi Pembelajaran Matematika: Aplikasi seperti Khan Academy menyediakan berbagai latihan interaktif dan video pembelajaran untuk memperkuat pemahaman konsep matematika.
- Platform Pembelajaran Bahasa: Duolingo atau Memrise merupakan platform pembelajaran bahasa yang interaktif dan menyenangkan, dengan berbagai latihan dan permainan.
Contoh Penggunaan Video atau Animasi dalam Pembelajaran
Video dan animasi dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak atau kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami. Video dan animasi juga dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran dan membuat siswa lebih terlibat.
- Video Pembelajaran IPA: Video yang memperlihatkan proses pertumbuhan tanaman atau siklus hidup kupu-kupu dapat meningkatkan pemahaman konsep.
- Animasi dalam Pembelajaran IPS: Animasi yang menjelaskan proses revolusi bumi dapat memperjelas konsep pergantian siang dan malam.
Evaluasi Pembelajaran dalam RPP Tematik
Evaluasi pembelajaran merupakan komponen krusial dalam setiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Evaluasi yang efektif tidak hanya mengukur pemahaman siswa, tetapi juga menjadi indikator penting untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Rancangan Evaluasi Pembelajaran
Rancangan evaluasi pembelajaran dalam RPP tematik harus terstruktur dan terarah. Hal ini mencakup perencanaan metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta indikator keberhasilan yang jelas. Tujuannya agar evaluasi dapat memberikan gambaran yang utuh tentang kemampuan siswa dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Metode Evaluasi yang Tepat
Metode evaluasi yang tepat dalam RPP tematik dapat bervariasi, disesuaikan dengan materi pembelajaran. Beberapa metode yang efektif meliputi observasi, tes tertulis, tes lisan, dan portofolio. Observasi dapat digunakan untuk mengamati keterampilan proses dan sikap siswa. Tes tertulis dapat mengukur pemahaman konseptual. Tes lisan cocok untuk mengukur pemahaman dan kemampuan berkomunikasi.
Sedangkan portofolio dapat memberikan gambaran utuh tentang perkembangan kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
Indikator Keberhasilan Pembelajaran
Indikator keberhasilan pembelajaran harus spesifik dan terukur, berkaitan langsung dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Indikator ini perlu dijabarkan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dan diukur. Misalnya, untuk memahami konsep ekosistem, indikator keberhasilan dapat berupa siswa mampu menjelaskan hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem dan mengidentifikasi contoh ekosistem di sekitarnya. Indikator-indikator ini harus spesifik dan terukur, sehingga evaluasi dapat dilakukan secara efektif.
Tabel Evaluasi Pemahaman Siswa
Tabel evaluasi pemahaman siswa dapat dirancang dengan kolom-kolom yang mencerminkan aspek-aspek yang dinilai. Berikut contoh tabel evaluasi:
No | Nama Siswa | Aspek yang Dinilai | Skor (1-5) | Catatan |
---|---|---|---|---|
1 | Siti Nurhaliza | Pemahaman Konsep | 4 | Menunjukkan pemahaman yang baik tentang konsep ekosistem. |
2 | Andi Saputra | Keterampilan Berpikir Kritis | 3 | Memerlukan bimbingan lebih lanjut dalam menganalisis permasalahan. |
3 | Nisa Amelia | Sikap Kerja Sama | 5 | Aktif dalam kelompok dan menunjukkan kerja sama yang baik. |
Identifikasi Kebutuhan Perbaikan Pembelajaran
Setelah evaluasi dilakukan, data hasil evaluasi dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan perbaikan pembelajaran. Data ini dapat berupa skor rata-rata siswa, frekuensi kesalahan yang sering terjadi, dan tingkat pemahaman siswa pada setiap aspek. Analisis data ini dapat membantu guru untuk mengidentifikasi materi yang perlu dijelaskan lebih detail, metode pembelajaran yang perlu dimodifikasi, dan kegiatan pengayaan atau remedial yang dibutuhkan siswa.
Perbedaan dan Persamaan RPP Tematik dengan RPP Non-Tematik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan dokumen penting dalam proses pembelajaran. RPP tematik dan non-tematik memiliki perbedaan dalam pendekatan dan fokusnya, yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pemahaman tentang perbedaan dan persamaan ini sangat penting bagi guru untuk memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Perbandingan RPP Tematik dan Non-Tematik
Aspek | RPP Tematik | RPP Non-Tematik |
---|---|---|
Tema | Berfokus pada tema tertentu yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. | Berfokus pada mata pelajaran individual. |
Tujuan Pembelajaran | Terintegrasi dan mengacu pada tema. | Terfokus pada mata pelajaran masing-masing. |
Materi Pembelajaran | Terintegrasi dan relevan dengan tema. | Berfokus pada materi pembelajaran spesifik mata pelajaran. |
Kegiatan Pembelajaran | Beragam dan terintegrasi, mendukung eksplorasi tema. | Terfokus pada kegiatan yang sesuai dengan materi mata pelajaran. |
Penilaian | Berbasis tema, mengukur pemahaman siswa terhadap tema secara menyeluruh. | Berbasis mata pelajaran, mengukur pemahaman siswa pada mata pelajaran tertentu. |
Contoh Materi | Tema Lingkungan. Materi meliputi IPA (ekosistem), Bahasa Indonesia (deskripsi lingkungan), dan Matematika (pengukuran). | Materi Matematika (penjumlahan). |
Contoh Kegiatan | Diskusi kelompok tentang tema, observasi lingkungan, membuat karya seni terkait tema. | Latihan soal penjumlahan, presentasi hasil perhitungan. |
Pendekatan dalam Menyusun RPP
Perbedaan pendekatan terlihat jelas dalam penyusunan tujuan pembelajaran, materi, dan kegiatan pembelajaran. RPP tematik menggabungkan beberapa mata pelajaran di sekitar tema tertentu, sementara RPP non-tematik berfokus pada satu mata pelajaran. Hal ini berpengaruh pada kegiatan pembelajaran yang dirancang, dimana RPP tematik mendorong aktivitas lebih luas dan terintegrasi, sedangkan RPP non-tematik terfokus pada materi dan praktik mata pelajaran.
Jenis Penilaian
Penilaian dalam RPP tematik berorientasi pada pemahaman menyeluruh terhadap tema. Siswa dinilai berdasarkan kemampuan mereka memahami dan menerapkan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang terintegrasi dalam tema. Sebaliknya, RPP non-tematik fokus pada pencapaian kompetensi mata pelajaran tertentu. Hal ini terlihat pada bentuk dan jenis soal/tugas yang diberikan kepada siswa.
RPP tematik kelas 5 revisi 2017, memang dirancang untuk pembelajaran holistik. Namun, mencari cara yang lebih efisien dalam menyusun RPP bisa jadi tantangan tersendiri. Untungnya, ada solusi praktis seperti RPP 1 lembar SD kelas 5 yang menawarkan ringkasan komprehensif, sehingga guru dapat fokus pada implementasi pembelajaran tematik tanpa terjebak pada format yang berbelit. Hal ini tetap selaras dengan tujuan utama RPP tematik kelas 5 revisi 2017, yakni pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada siswa.
Contoh Kegiatan Pembelajaran
Dalam RPP tematik, kegiatan pembelajaran bisa berupa kunjungan lapangan ke taman kota untuk mengamati ekosistem, kemudian mendiskusikannya dan membuat laporan. Sementara itu, dalam RPP non-tematik, kegiatan pembelajaran mungkin berupa latihan soal penjumlahan, dan presentasi hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu seperti aplikasi matematika.
RPP tematik kelas 5 revisi 2017 memang menuntut pemahaman mendalam tentang kompetensi dasar. Untuk merancang RPP yang efektif, penting untuk memahami keterkaitannya dengan ki dan kd kurikulum 2013 smp revisi 2016 pdf , yang menjadi pondasi pembelajaran di jenjang SMP. Dengan memahami alur pembelajaran dari SD hingga SMP, guru dapat lebih terarah dalam menyusun RPP yang selaras dengan perkembangan siswa.
Pada akhirnya, pemahaman ini akan berdampak pada kualitas pembelajaran tematik di kelas 5 revisi 2017.
Perbedaan dan Persamaan
Perbedaan mendasar antara RPP tematik dan non-tematik terletak pada fokusnya. RPP tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran, mendorong pembelajaran yang lebih holistik dan bermakna. Sedangkan RPP non-tematik berfokus pada satu mata pelajaran, sehingga memungkinkan pendalaman materi dan keterampilan spesifik. Implikasinya, pembelajaran tematik mendorong kreativitas dan pemahaman terpadu, sedangkan pembelajaran non-tematik memungkinkan pemahaman mendalam pada satu disiplin ilmu. Persamaan keduanya terletak pada prinsip-prinsip dasar penyusunan RPP, seperti identifikasi kompetensi dasar, perumusan tujuan pembelajaran, dan perencanaan kegiatan pembelajaran.
Cara Menyusun RPP Non-Tematik
- Identifikasi Kompetensi Dasar (KD): Tentukan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang akan diajarkan.
- Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP): Tentukan tujuan pembelajaran spesifik yang ingin dicapai.
- Siapkan Materi Pembelajaran: Kumpulkan dan siapkan materi pembelajaran yang relevan dengan KD.
- Rencanakan Kegiatan Pembelajaran: Susun kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.
- Tentukan Metode dan Teknik Penilaian: Tentukan metode dan teknik penilaian yang tepat untuk mengukur pencapaian KD.
Ringkasan Perbandingan
RPP tematik menekankan pada integrasi mata pelajaran di sekitar tema, mendorong pembelajaran holistik, namun bisa kurang mendalam dalam satu mata pelajaran. RPP non-tematik berfokus pada pendalaman satu mata pelajaran, sehingga siswa lebih terarah dalam penguasaan materi. Keduanya penting dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pembelajaran, dengan mempertimbangkan tujuan dan karakteristik materi pelajaran.
Ringkasan Terakhir
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang RPP Tematik Kelas 5 Revisi 2017, guru dapat mengembangkan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada siswa. Semoga panduan ini memberikan inspirasi dan kemudahan dalam merancang pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2017.
Daftar Pertanyaan Populer
Apakah perbedaan utama RPP tematik dengan RPP non-tematik?
RPP tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran di sekitar tema tertentu, sedangkan RPP non-tematik berfokus pada mata pelajaran tunggal. RPP tematik mendorong pembelajaran yang lebih holistik dan bermakna.
Apa saja contoh materi pembelajaran yang terintegrasi dalam tema “Lingkungan Sehat”?
Contoh materi terintegrasi bisa meliputi IPA (ekosistem, daur hidup), Bahasa Indonesia (deskripsi lingkungan, menulis laporan), dan Matematika (pengukuran, grafik).
Bagaimana cara memilih media pembelajaran yang tepat untuk siswa kelas 5?
Pertimbangkan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa (visual, auditori, kinestetik), ketersediaan sumber daya, dan dukungan pendampingan. Media yang menarik dan sesuai dengan gaya belajar siswa akan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan.