Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 Panduan Lengkap

Silabus smk kurikulum 2013 revisi 2018

Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018, merupakan jantung proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan. Bagaimana kurikulum ini berbeda secara signifikan dari pendahulunya? Apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi guru dalam mengimplementasikannya? Wawancara mendalam ini akan mengupas tuntas seluruh aspek silabus, dari struktur kurikulum hingga perannya dalam menghubungkan siswa dengan dunia kerja.

Kita akan menjelajahi komponen-komponen kunci silabus, metode penilaian yang efektif, dan peran penting teknologi dalam pembelajaran.

Kurikulum 2013 revisi 2018 SMK dirancang untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Pembahasan ini akan menganalisis bagaimana kompetensi inti dan kompetensi dasar diterjemahkan ke dalam materi pembelajaran yang relevan dan penilaian yang autentik. Kita juga akan mengungkap strategi efektif untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta menyesuaikan silabus dengan kebutuhan lokal dan dunia kerja.

Table of Contents

Struktur Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK

Silabus smk kurikulum 2013 revisi 2018

Source: academia-photos.com

Kurikulum 2013 Revisi 2018 untuk SMK merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Revisi ini menitikberatkan pada pengembangan kompetensi siswa agar siap memasuki dunia kerja. Wawancara mendalam berikut ini akan mengupas perbedaan mendasar, struktur, dan tujuan kurikulum ini.

Perbedaan Kurikulum 2013 Revisi 2018 dengan Kurikulum SMK Sebelumnya

Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK memiliki perbedaan signifikan dengan kurikulum sebelumnya, terutama dalam hal penekanan pada kompetensi dan pengintegrasian pengembangan karakter. Kurikulum sebelumnya lebih menekankan pada penguasaan pengetahuan teoritis, sementara revisi 2018 lebih mengarah pada penguasaan keterampilan praktis dan pengembangan soft skills yang relevan dengan dunia kerja.

Tabel Perbandingan Komponen Kurikulum

Berikut tabel perbandingan komponen Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan utama terletak pada penekanan pada kompetensi, penilaian berbasis kompetensi, dan integrasi pendidikan karakter.

Komponen Kurikulum Sebelumnya Kurikulum 2013 Revisi 2018 Perbedaan Utama
Kompetensi Inti (KI) Lebih umum, kurang spesifik pada kompetensi Lebih spesifik, terukur, dan terarah pada kompetensi Lebih terfokus pada kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
Kompetensi Dasar (KD) Terpisah antara teori dan praktik Integrasi teori dan praktik dalam KD Menekankan pada penerapan teori dalam praktik
Materi Pembelajaran Lebih banyak teori Lebih banyak praktik dan proyek Berorientasi pada pemecahan masalah nyata
Penilaian Utamakan ujian tertulis Berbasis kompetensi, meliputi portofolio, praktik, dan proyek Lebih holistik dan mencerminkan kompetensi siswa

Karakteristik Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK yang Berbasis Kompetensi

Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK memiliki beberapa karakteristik utama yang menekankan pada kompetensi. Hal ini tercermin dalam penyusunan KI dan KD yang lebih spesifik dan terukur, serta metode penilaian yang holistik dan berorientasi pada hasil belajar siswa.

  • Fokus pada pengembangan kompetensi:
  • Penggunaan metode pembelajaran aktif dan inovatif:
  • Penilaian berbasis kompetensi:
  • Integrasi pendidikan karakter:
  • Kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI):

Tujuan Penerapan Kurikulum 2013 Revisi 2018 di SMK

Tujuan utama penerapan Kurikulum 2013 Revisi 2018 di SMK adalah untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan siap memasuki dunia kerja. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan siswa keterampilan yang dibutuhkan oleh industri dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dunia kerja yang terus berubah.

Nah, bicara soal silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018, kita bisa melihat bagaimana detailnya mengatur kompetensi siswa. Menariknya, perencanaan pembelajarannya memiliki kesamaan prinsip dengan RPP, misalnya bagaimana pengembangan RPP K13 SMA revisi 2017 yang bisa kita lihat contohnya di rpp k13 sma revisi 2017 , yang menekankan pada pencapaian kompetensi. Meskipun berbeda jenjang, konsep pendekatan dalam menyusun RPP itu bisa menjadi referensi bagaimana silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 harus diterjemahkan ke dalam aktivitas pembelajaran yang konkret dan terukur di tingkat SMK.

Dukungan Kurikulum 2013 Revisi 2018 terhadap Pengembangan Keterampilan Siswa

Kurikulum 2013 Revisi 2018 SMK mendukung pengembangan keterampilan siswa melalui berbagai strategi, antara lain pembelajaran berbasis proyek, magang di industri, dan pengembangan portofolio. Hal ini memungkinkan siswa untuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam lingkungan yang nyata dan mendapatkan pengalaman kerja sebelum mereka benar-benar memasuki dunia kerja.

Komponen Utama Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018

Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 merupakan dokumen penting yang memandu proses pembelajaran di sekolah kejuruan. Dokumen ini merinci kompetensi yang harus dicapai siswa, materi pembelajaran, metode pengajaran, dan sistem penilaian. Pemahaman yang mendalam tentang komponen-komponen silabus sangat krusial bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Contoh Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 untuk Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan

Berikut ini contoh silabus untuk mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan di SMK, mencakup komponen-komponen penting yang harus ada di dalamnya. Contoh ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum, dan perlu disesuaikan dengan konteks sekolah dan kebutuhan siswa.

Misalnya, untuk kompetensi dasar “Merancang dan membangun jaringan komputer sederhana”, silabus akan memuat kompetensi inti yang relevan, materi pembelajaran yang mencakup topologi jaringan, perangkat keras dan lunak jaringan, prosedur instalasi dan konfigurasi, kegiatan pembelajaran berupa praktikum dan diskusi, penilaian melalui portofolio dan ujian praktik, serta alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.

Uraian Detail Komponen-Komponen Penting dalam Silabus SMK

Komponen-komponen utama dalam silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 saling berkaitan dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Kejelasan dan kesesuaian setiap komponen sangat penting untuk memastikan proses pembelajaran yang terarah dan terukur.

  • Kompetensi Inti (KI): KI menggambarkan kemampuan umum yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMK. KI dibagi menjadi KI 1 (sikap spiritual), KI 2 (sikap sosial), KI 3 (pengetahuan), dan KI 4 (keterampilan). KI ini menjadi acuan dalam menentukan Kompetensi Dasar (KD).
  • Kompetensi Dasar (KD): KD merupakan kemampuan spesifik yang harus dicapai siswa dalam setiap mata pelajaran. KD dirumuskan berdasarkan KI dan menjabarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa.
  • Materi Pembelajaran: Materi pembelajaran berisi uraian konsep, fakta, prosedur, dan prinsip yang mendukung pencapaian KD. Materi ini disusun secara sistematis dan berurutan untuk memudahkan pemahaman siswa.
  • Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran menjelaskan metode dan teknik yang akan digunakan guru dalam menyampaikan materi dan membimbing siswa. Kegiatan ini harus bervariasi dan menarik untuk meningkatkan keterlibatan siswa aktif.
  • Penilaian: Penilaian digunakan untuk mengukur pencapaian KD oleh siswa. Penilaian harus komprehensif, meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik sangat direkomendasikan.
  • Alokasi Waktu: Alokasi waktu menentukan lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan pembelajaran. Alokasi waktu harus realistis dan sesuai dengan tingkat kesulitan materi.

Penentuan KD yang Sesuai dengan KI dalam Penyusunan Silabus

Penentuan KD yang tepat sangat penting. KD harus mencerminkan kemampuan yang ingin dicapai siswa berdasarkan KI. Proses penentuannya melibatkan analisis KI dan merumuskan KD yang spesifik, terukur, tercapai, relevan, dan berjangka waktu (SMART).

Sebagai contoh, jika KI 3 adalah menguasai pengetahuan tentang jaringan komputer, maka KD-nya bisa dirumuskan sebagai “Mendeskripsikan berbagai topologi jaringan komputer” atau “Mengidentifikasi perangkat keras dan lunak jaringan komputer”.

Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi untuk Satu KD Tertentu

Indikator pencapaian kompetensi merupakan penjabaran KD menjadi poin-poin yang lebih spesifik dan terukur. Indikator ini membantu guru dalam mengevaluasi pencapaian siswa.

Misalnya, untuk KD “Merancang dan membangun jaringan komputer sederhana”, beberapa indikatornya dapat berupa: siswa mampu menggambar diagram jaringan, siswa mampu memilih perangkat keras yang tepat, siswa mampu melakukan instalasi dan konfigurasi jaringan, siswa mampu melakukan troubleshooting jaringan sederhana.

Contoh Penilaian Autentik untuk Mengukur Pencapaian KD dalam Silabus

Penilaian autentik berfokus pada pengukuran kinerja siswa dalam konteks nyata. Penilaian ini lebih menekankan pada proses dan hasil belajar yang bermakna.

  • Portofolio: Siswa mengumpulkan bukti-bukti kinerja mereka, seperti laporan praktikum, desain jaringan, dan dokumentasi proses pembuatan jaringan.
  • Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas atau audiens lainnya.
  • Ujian Praktik: Siswa diuji kemampuannya dalam merancang dan membangun jaringan komputer sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
  • Simulasi: Siswa dihadapkan pada situasi nyata yang menuntut mereka untuk memecahkan masalah jaringan komputer.

Penyusunan Materi Pembelajaran dalam Silabus

Penyusunan materi pembelajaran merupakan jantung dari sebuah silabus. Materi yang terstruktur, relevan, dan menarik akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Wawancara berikut ini akan mengupas lebih dalam mengenai aspek-aspek penting dalam penyusunan materi pembelajaran dalam silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018.

Contoh Materi Pembelajaran untuk Satu Kompetensi Dasar

Mari kita ambil contoh Kompetensi Dasar (KD) “Menganalisis fungsi dan penerapan sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor”. Berikut contoh uraian materi, contoh kasus, dan latihan soal yang dirancang untuk KD tersebut.

Nah, kita bicara soal silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018. Perbedaannya dengan revisi sebelumnya cukup signifikan, kan? Salah satu hal yang menarik untuk dibandingkan adalah bagaimana penyederhanaan materi dilakukan, berbeda dengan pendekatan yang mungkin ditemukan di silabus K13 revisi 2017 SMK. Meskipun begitu, inti dari Kurikulum 2013 tetap dipertahankan dalam revisi 2018, yaitu fokus pada pengembangan kompetensi siswa.

Jadi, kembali ke silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018, kita bisa melihat bagaimana penyesuaian ini berdampak pada praktik pembelajaran di lapangan.

Sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor merupakan sistem yang kompleks dan saling berkaitan. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti baterai, alternator, starter motor, sistem pengapian, dan sistem penerangan. Masing-masing komponen memiliki fungsi dan peran yang spesifik dalam menunjang kinerja kendaraan. Gangguan pada salah satu komponen dapat berdampak pada kinerja keseluruhan sistem. Pemahaman yang mendalam tentang fungsi dan interaksi antar komponen sangat penting untuk melakukan perawatan dan perbaikan.

Contoh Kasus: Sebuah mobil mengalami masalah pada sistem penerangan, lampu depan tidak menyala. Apa saja kemungkinan penyebab masalah tersebut dan bagaimana cara mendiagnosisnya? Ini akan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menganalisis permasalahan berdasarkan pemahaman mereka tentang sistem kelistrikan.

Latihan Soal: 1. Jelaskan fungsi alternator pada sistem kelistrikan kendaraan bermotor. 2. Sebutkan tiga komponen utama sistem pengapian dan jelaskan fungsinya masing-masing. 3.

Bagaimana cara memeriksa kondisi baterai kendaraan bermotor?

Metode Pembelajaran yang Tepat

Pemilihan metode pembelajaran sangat penting untuk menunjang pemahaman siswa. Metode yang tepat akan membuat proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Untuk KD “Menganalisis fungsi dan penerapan sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor”, metode pembelajaran yang tepat bisa berupa kombinasi beberapa metode, seperti:

  • Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning): Siswa dihadapkan pada kasus atau permasalahan nyata terkait sistem kelistrikan kendaraan bermotor, kemudian mereka dituntut untuk mencari solusi.
  • Eksperimen dan Praktikum: Siswa melakukan percobaan dan praktik langsung pada komponen sistem kelistrikan kendaraan bermotor. Hal ini akan memberikan pengalaman belajar yang lebih berkesan dan mendalam.
  • Diskusi kelompok: Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk membahas konsep dan permasalahan yang berkaitan dengan sistem kelistrikan.
  • Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil kerja mereka baik berupa laporan hasil eksperimen atau analisis kasus.

Alur Pembelajaran yang Sistematis

Alur pembelajaran yang terstruktur akan membantu siswa memahami materi secara bertahap dan sistematis. Untuk KD yang telah disebutkan, alur pembelajaran dapat dirancang sebagai berikut:

  1. Pendahuluan: Pengantar tentang sistem kelistrikan kendaraan bermotor.
  2. Penjelasan Konsep: Penjelasan detail tentang fungsi dan komponen utama sistem kelistrikan.
  3. Praktikum: Praktik pengukuran tegangan dan arus listrik pada berbagai komponen.
  4. Analisis Kasus: Analisis kasus kerusakan pada sistem kelistrikan dan cara pemecahannya.
  5. Simulasi: Simulasi penggunaan alat ukur dan diagnosa kerusakan pada sistem kelistrikan.
  6. Penutup: Kesimpulan dan evaluasi pemahaman siswa.

Kegiatan Pembelajaran yang Mengkaitkan Teori dan Praktik

Integrasi teori dan praktik sangat penting untuk memastikan siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik. Untuk KD ini, kegiatan praktik seperti membongkar dan memasang komponen sistem kelistrikan, melakukan pengukuran tegangan dan arus, dan mendiagnosis kerusakan pada sistem kelistrikan akan sangat efektif.

Contoh Media Pembelajaran yang Relevan

Media pembelajaran yang tepat akan meningkatkan daya serap dan minat belajar siswa. Beberapa media pembelajaran yang relevan untuk KD ini antara lain:

  • Buku teks dan modul: Menyediakan informasi teoritis yang komprehensif.
  • Video tutorial: Menunjukkan cara kerja sistem kelistrikan secara visual.
  • Simulasi software: Memungkinkan siswa untuk berlatih mendiagnosis kerusakan sistem kelistrikan secara virtual.
  • Kendaraan bermotor sungguhan: Memberikan pengalaman belajar langsung pada objek nyata.
  • Alat ukur kelistrikan: Memberikan pengalaman langsung dalam melakukan pengukuran.

Penilaian dalam Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018

Penilaian dalam Kurikulum 2013 revisi 2018 untuk SMK menekankan pada penilaian autentik yang mencerminkan kemampuan siswa secara holistik, tidak hanya kognitif tetapi juga psikomotor dan afektif. Sistem penilaian yang terintegrasi dengan proses pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang perkembangan siswa.

Nah, bicara soal penyusunan kurikulum, kita tahu betapa detailnya silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018, mencakup kompetensi inti hingga kompetensi dasar yang terukur. Menariknya, prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang tertuang di dalamnya juga berkaitan erat dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di tingkat dasar. Sebagai contoh, perhatikan bagaimana detailnya RPP untuk jenjang SD, misalnya rpp tema 5 kelas 1 , yang menunjukkan pendekatan pembelajaran yang terstruktur dan terarah.

Kembali ke silabus SMK, keselarasan antara perencanaan makro (silabus) dan mikro (RPP) inilah yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

Contoh Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian yang digunakan harus bervariasi dan sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) yang akan dinilai. Berikut beberapa contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan:

  • Soal Ujian Tertulis: Contoh soal ujian tertulis untuk mengukur pemahaman siswa tentang perawatan mesin, misalnya, berupa soal pilihan ganda, essay, dan pencocokan. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pengetahuan teoritis siswa tentang prinsip kerja, perawatan, dan troubleshooting mesin.
  • Rubrik Penilaian Portofolio: Portofolio dapat berupa kumpulan karya siswa seperti laporan praktikum, desain produk, atau dokumentasi proyek. Rubrik penilaian portofolio menentukan kriteria penilaian, misalnya kelengkapan laporan, ketepatan prosedur, kualitas hasil kerja, dan analisis data. Setiap kriteria diberi skor sesuai tingkat pencapaian siswa.
  • Lembar Observasi: Lembar observasi digunakan untuk menilai keterampilan praktis siswa selama proses pembelajaran, misalnya kemampuan siswa dalam merakit mesin, melakukan perawatan, atau memecahkan masalah. Lembar observasi mencantumkan aspek-aspek yang diamati dan skala penilaian untuk masing-masing aspek.

Jenis-jenis Penilaian dalam Kurikulum 2013 Revisi 2018 di SMK

Kurikulum 2013 revisi 2018 di SMK menggunakan dua jenis penilaian utama, yaitu penilaian formatif dan sumatif. Kedua jenis penilaian ini saling melengkapi dan berperan penting dalam memantau perkembangan belajar siswa.

  • Penilaian Formatif: Penilaian ini dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan belajar siswa. Contohnya adalah kuis, tugas, diskusi kelas, dan observasi selama praktikum. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa agar mereka dapat memperbaiki kekurangan dan meningkatkan pemahamannya.
  • Penilaian Sumatif: Penilaian ini dilakukan di akhir suatu periode pembelajaran, misalnya akhir semester atau akhir tahun ajaran. Contohnya adalah ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan penilaian portofolio akhir. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pencapaian belajar siswa secara keseluruhan.

Pedoman Penskoran Instrumen Penilaian

Pedoman penskoran harus jelas dan rinci untuk setiap instrumen penilaian. Pedoman ini menentukan bobot masing-masing kriteria dan cara menghitung skor akhir. Contohnya, untuk rubrik penilaian portofolio, setiap kriteria diberi skor dari 1 sampai 4, dengan 4 menunjukkan pencapaian yang sangat baik dan 1 menunjukkan pencapaian yang sangat kurang.

Skor akhir dihitung dengan menjumlahkan skor semua kriteria.

Teknik Analisis Data Penilaian

Teknik analisis data yang digunakan bergantung pada jenis instrumen penilaian dan tujuan analisis. Untuk data kuantitatif, misalnya skor ujian, dapat digunakan statistik deskriptif seperti rata-rata, median, dan standar deviasi. Untuk data kualitatif, misalnya hasil observasi, dapat digunakan teknik analisis tematik atau grounded theory.

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Contoh Umpan Balik Konstruktif Berdasarkan Hasil Penilaian

Umpan balik yang konstruktif harus spesifik, akurat, dan fokus pada perbaikan. Contohnya, jika seorang siswa mendapatkan skor rendah pada ujian tentang perawatan mesin, guru dapat memberikan umpan balik seperti: “Hasil ujianmu menunjukkan kamu masih kesulitan memahami prinsip kerja mesin X.

Saya sarankan kamu untuk membaca ulang materi tersebut dan melakukan praktikum ulang untuk memperkuat pemahamanmu.”

Penggunaan Teknologi dalam Silabus SMK

Silabus smk kurikulum 2013 revisi 2018

Source: academia-photos.com

Integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 bukan sekadar pelengkap, melainkan kunci untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, relevan, dan menarik bagi siswa. Penerapan TIK memungkinkan penyesuaian metode pembelajaran terhadap gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam menghadapi dunia kerja yang semakin berbasis teknologi.

Integrasi TIK dalam Proses Pembelajaran

Integrasi TIK dilakukan dengan mempertimbangkan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai. TIK bukan hanya sebagai alat bantu presentasi, melainkan diintegrasikan secara holistik dalam setiap tahapan pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan pemilihan teknologi yang tepat sesuai kebutuhan pembelajaran.

Contoh Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK

Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan, siswa dapat menggunakan aplikasi simulasi jaringan untuk membangun dan mengkonfigurasi jaringan komputer virtual. Mereka dapat berlatih troubleshooting dan pemecahan masalah secara interaktif tanpa harus menggunakan perangkat keras fisik yang mahal dan rumit. Aktivitas ini mendukung pencapaian KD yang berkaitan dengan keterampilan instalasi, konfigurasi, dan troubleshooting jaringan.

  • Simulasi jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer untuk praktek konfigurasi router dan switch.
  • Pengembangan aplikasi mobile sederhana menggunakan MIT App Inventor untuk memahami prinsip pemrograman.
  • Pembuatan video tutorial singkat tentang perbaikan perangkat keras komputer menggunakan software editing video.

Perangkat Lunak dan Aplikasi Relevan

Berbagai perangkat lunak dan aplikasi dapat mendukung pembelajaran di SMK. Pemilihannya bergantung pada mata pelajaran dan KD yang ingin dicapai. Berikut beberapa contohnya:

Mata Pelajaran Perangkat Lunak/Aplikasi Kegunaan
Teknik Otomotif Autodesk Inventor, SolidWorks Perancangan dan simulasi desain komponen otomotif
Teknik Elektronika Multisim, LTSpice Simulasi rangkaian elektronika
Desain Grafis Adobe Photoshop, CorelDRAW Pengolahan gambar dan desain grafis

Penggunaan Media Digital

Media digital seperti video pembelajaran dan simulasi sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Video pembelajaran dapat menyajikan materi yang kompleks secara menarik dan interaktif. Simulasi, misalnya simulasi proses produksi di pabrik, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan mendalam dibandingkan dengan pembelajaran teori saja.

Sebagai contoh, video pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan proses kerja mesin CNC, sedangkan simulasi dapat digunakan untuk memahami proses pengolahan bahan baku dalam industri makanan.

Tantangan dan Peluang Penggunaan TIK

Penggunaan TIK dalam pembelajaran SMK memiliki tantangan dan peluang. Tantangannya meliputi ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai, keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi, dan kesenjangan akses teknologi antar siswa. Namun, peluangnya sangat besar, yaitu peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan daya saing lulusan SMK, dan akses pada sumber belajar yang lebih luas dan beragam.

Relevansi Silabus dengan Dunia Kerja

Silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 dirancang untuk memastikan keselarasan antara kompetensi yang diperoleh siswa dengan tuntutan dunia kerja. Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga menekankan pada praktik dan pengalaman langsung yang relevan dengan industri. Hal ini dicapai melalui berbagai strategi, mulai dari penyusunan materi pembelajaran hingga kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.

Nah, bicara soal silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018, kita bisa melihat bagaimana kerangka pembelajarannya dirancang untuk membekali siswa dengan kompetensi terukur. Bayangkan, pengembangan kompetensi siswa juga terlihat dari materi yang diujikan, misalnya pada soal-soal UTS. Sebagai contoh, untuk siswa SMP, materi seni budaya kelas 8 semester 2 bisa dilihat contoh soalnya di sini: soal uts seni budaya kelas 8 semester 2.

Kembali ke silabus SMK, pendekatannya memang berbeda, namun prinsip pengembangan kompetensi yang terukur tetap menjadi fokus utama, sehingga kesiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja terjamin.

Hubungan Kompetensi Siswa dengan Kebutuhan Dunia Kerja

Silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 menghubungkan kompetensi siswa dengan kebutuhan dunia kerja melalui pemetaan kompetensi yang detail. Kompetensi dasar dan kompetensi inti disusun berdasarkan analisis kebutuhan industri, sehingga materi pembelajaran yang diberikan langsung relevan dengan pekerjaan yang akan dihadapi siswa kelak. Selain itu, penilaian juga dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan kompetensi tersebut dalam konteks pekerjaan nyata.

Contoh Proyek atau Tugas yang Menghubungkan Pembelajaran dengan Praktik Kerja

Salah satu contohnya adalah proyek pembuatan aplikasi mobile sederhana di mata pelajaran Pemrograman. Siswa tidak hanya mempelajari konsep pemrograman, tetapi juga diajak untuk merancang, membangun, dan menguji aplikasi yang dapat diterapkan dalam konteks bisnis atau industri tertentu, misalnya aplikasi pemesanan online untuk UMKM. Proyek ini menuntut siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam situasi yang realistis, sehingga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.

Keterampilan yang Dibutuhkan di Dunia Kerja dan Cakupan Silabus

Silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 mencakup berbagai keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, baik keterampilan teknis maupun soft skills. Keterampilan teknis meliputi keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam bidang keahlian tertentu, seperti pengoperasian mesin, pengelasan, atau desain grafis. Sementara itu, soft skills meliputi keterampilan komunikasi, kerja sama tim, pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi. Kedua jenis keterampilan ini diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan pembelajaran.

Nah, bicara soal silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018, kita bisa melihat bagaimana pengembangan kurikulum ini berakar dari revisi-revisi sebelumnya. Perlu diingat, konsep-konsep dasar yang diterapkan, misalnya penekanan pada kompetensi, juga terlihat dalam implementasi Kurikulum 2013 di jenjang SD, seperti yang diulas dalam artikel mengenai k13 revisi 2017 sd.

Pengalaman dan evaluasi dari penerapan K13 di SD ini kemudian dipertimbangkan dalam penyusunan silabus SMK, sehingga tercipta suatu kesinambungan dalam pengembangan kompetensi peserta didik dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah kejuruan.

Keterkaitan Materi Pembelajaran dengan Dunia Kerja

Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Keterkaitan dengan Dunia Kerja Contoh Penerapan di Dunia Kerja
Teknik Pengelasan Teknik pengelasan SMAW Keterampilan dasar dalam industri manufaktur, konstruksi, dan perkapalan Pengelasan rangka baja pada konstruksi bangunan
Desain Grafis Penggunaan Software Adobe Photoshop Keterampilan desain visual untuk keperluan pemasaran dan komunikasi Pembuatan desain brosur dan kemasan produk
Akuntansi Sistem Akuntansi Keuangan Keterampilan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan Penyusunan laporan keuangan perusahaan
Pemrograman Pemrograman Web Keterampilan dalam pengembangan aplikasi web Pengembangan website perusahaan atau e-commerce

Kerjasama Sekolah dengan Dunia Kerja dalam Pengembangan Silabus, Silabus smk kurikulum 2013 revisi 2018

Kerjasama sekolah dengan dunia kerja dapat berupa kunjungan industri, magang, serta melibatkan praktisi industri dalam pengembangan silabus dan proses pembelajaran. Kunjungan industri memberikan siswa pemahaman langsung tentang praktik kerja di industri terkait. Program magang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari di lingkungan kerja nyata. Sementara itu, keterlibatan praktisi industri memastikan bahwa silabus tetap relevan dan up-to-date dengan perkembangan terkini di dunia kerja.

Contohnya, sebuah SMK jurusan Teknik Otomotif dapat bermitra dengan bengkel resmi mobil untuk menyediakan tempat magang bagi siswa dan melibatkan teknisi bengkel dalam memberikan pelatihan dan masukan untuk pengembangan silabus.

Adaptasi Silabus Berdasarkan Kebutuhan Lokal

Menyesuaikan silabus Kurikulum 2013 Revisi 2018 dengan kondisi dan kebutuhan lokal sekolah merupakan langkah krusial untuk memastikan relevansi dan efektivitas pembelajaran. Proses ini menuntut pemahaman mendalam terhadap karakteristik siswa, sumber daya sekolah, dan lingkungan sekitar. Wawancara berikut akan mengupas tuntas bagaimana adaptasi ini dilakukan secara efektif.

Penyesuaian Silabus dengan Kondisi dan Kebutuhan Lokal Sekolah

Adaptasi silabus bukan sekadar perubahan kosmetik, melainkan proses sistematis yang mempertimbangkan berbagai faktor. Sekolah harus menganalisis kekuatan dan kelemahan siswa, ketersediaan sumber daya (fasilitas, guru, materi ajar), serta karakteristik lingkungan sekitar. Misalnya, sekolah di daerah pesisir mungkin perlu mengintegrasikan materi tentang kelautan, sementara sekolah di daerah pertanian dapat memasukkan praktik pertanian berkelanjutan ke dalam kurikulum.

Contoh Adaptasi Silabus Berdasarkan Sumber Daya Tersedia

Sekolah dengan keterbatasan laboratorium sains dapat memodifikasi praktik laboratorium dengan memanfaatkan alat dan bahan sederhana yang mudah didapat di lingkungan sekitar. Sebagai contoh, percobaan fisika tentang tekanan udara dapat dimodifikasi menggunakan botol plastik dan balon, bukan alat laboratorium yang mahal. Begitu pula, sekolah dengan akses internet terbatas dapat memanfaatkan buku teks dan sumber belajar offline yang relevan.

  • Mengganti praktikum yang membutuhkan alat canggih dengan percobaan sederhana menggunakan bahan alternatif.
  • Memanfaatkan sumber belajar daring dan luring secara seimbang sesuai ketersediaan.
  • Menyesuaikan jumlah pertemuan praktik sesuai dengan ketersediaan waktu dan sumber daya.

Contoh Penyesuaian Materi Pembelajaran Berdasarkan Kondisi Lingkungan Sekitar

Sekolah yang terletak di daerah rawan bencana alam, misalnya, dapat memasukkan materi mitigasi bencana ke dalam kurikulum. Sekolah di daerah wisata dapat mengintegrasikan materi tentang kepariwisataan berkelanjutan. Materi tersebut tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga diimplementasikan melalui kegiatan praktik di lapangan.

  • Integrasi studi kasus bencana alam lokal ke dalam mata pelajaran Geografi.
  • Penggunaan bahasa daerah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk memperkaya kosa kata dan melestarikan budaya lokal.
  • Kolaborasi dengan pelaku industri lokal untuk memberikan pemahaman tentang dunia kerja dan keterampilan praktis.

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Menyesuaikan Silabus

Beberapa faktor kunci yang harus dipertimbangkan dalam adaptasi silabus meliputi karakteristik siswa (kemampuan akademik, minat, dan bakat), ketersediaan sumber daya sekolah (fasilitas, guru, dan anggaran), kondisi lingkungan sekitar (budaya, ekonomi, dan geografis), dan relevansi dengan kebutuhan dunia kerja.

Faktor Penjelasan Contoh Implementasi
Karakteristik Siswa Kemampuan akademik, minat, dan bakat siswa harus dipertimbangkan untuk menyesuaikan tingkat kesulitan dan metode pembelajaran. Pembelajaran diferensiasi untuk siswa dengan kemampuan berbeda.
Sumber Daya Sekolah Ketersediaan fasilitas, guru, dan anggaran menentukan jenis dan jumlah kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan. Penggunaan teknologi sederhana jika laboratorium canggih tidak tersedia.
Kondisi Lingkungan Sekitar Kondisi geografis, budaya, dan ekonomi memengaruhi relevansi materi pembelajaran. Integrasi budaya lokal ke dalam pembelajaran Bahasa dan Seni.
Relevansi Dunia Kerja Materi pembelajaran harus relevan dengan kebutuhan dunia kerja untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Kolaborasi dengan industri untuk program magang atau kunjungan industri.

Proses dan Langkah-Langkah dalam Mengadaptasi Silabus

Proses adaptasi silabus membutuhkan perencanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dan komite sekolah. Proses ini umumnya meliputi analisis kebutuhan, perumusan tujuan pembelajaran yang disesuaikan, revisi materi pembelajaran, dan uji coba implementasi.

  1. Analisis kebutuhan: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, ketersediaan sumber daya, dan kondisi lingkungan sekitar.
  2. Perumusan tujuan pembelajaran: Merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu (SMART) yang sesuai dengan kondisi lokal.
  3. Revisi materi pembelajaran: Menyesuaikan materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan mempertimbangkan kondisi lokal.
  4. Uji coba implementasi: Menguji coba implementasi silabus yang telah direvisi untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
  5. Evaluasi dan revisi: Mengevaluasi hasil uji coba dan melakukan revisi jika diperlukan.

Evaluasi dan Revisi Silabus

Evaluasi dan revisi silabus merupakan langkah krusial dalam memastikan efektivitas proses pembelajaran. Proses ini bukan sekadar formalitas, melainkan siklus berkelanjutan yang memastikan kesesuaian silabus dengan kebutuhan siswa dan perkembangan pembelajaran. Wawancara berikut ini akan mengupas lebih dalam proses evaluasi dan revisi silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018.

Proses Evaluasi dan Revisi Silabus

Proses evaluasi silabus dilakukan secara berkala, idealnya setelah setiap siklus pembelajaran selesai. Evaluasi ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari pemahaman siswa terhadap materi, efektivitas metode pembelajaran yang digunakan, hingga kesesuaian alokasi waktu yang diberikan. Revisi dilakukan berdasarkan temuan evaluasi, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang.

Contoh Instrumen Evaluasi Keefektifan Silabus

Instrumen evaluasi dapat berupa beragam metode, baik kuantitatif maupun kualitatif. Berikut beberapa contoh instrumen yang dapat digunakan:

  • Angket kepuasan siswa terhadap materi dan metode pembelajaran. Angket ini dapat mengukur tingkat pemahaman siswa, minat belajar, dan kesulitan yang dihadapi.
  • Tes tertulis untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Soal-soal yang digunakan sebaiknya bervariasi, mencakup soal pilihan ganda, essay, dan soal pemecahan masalah.
  • Observasi kelas oleh guru atau pengawas untuk menilai efektivitas metode pembelajaran dan interaksi guru-siswa. Observasi ini dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
  • Wawancara dengan siswa dan guru untuk menggali informasi lebih mendalam tentang kendala dan masukan terkait silabus.
  • Analisis data nilai siswa untuk melihat sebaran prestasi belajar dan mengidentifikasi materi yang sulit dipahami siswa.

Indikator Keberhasilan Evaluasi Silabus

Keberhasilan evaluasi silabus dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain:

  • Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang mencapai target yang telah ditentukan.
  • Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran, metode pengajaran, dan materi yang diajarkan.
  • Teridentifikasinya kendala dan hambatan dalam proses pembelajaran yang dapat diperbaiki.
  • Tersedianya masukan dan saran yang konstruktif untuk perbaikan silabus.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam silabus.

Langkah-langkah Revisi Silabus

Setelah evaluasi dilakukan, revisi silabus dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil evaluasi dari berbagai sumber.
  2. Mengidentifikasi bagian-bagian silabus yang perlu direvisi berdasarkan temuan evaluasi.
  3. Merumuskan revisi silabus berdasarkan data yang telah dianalisis dan masukan dari berbagai pihak.
  4. Merevisi silabus sesuai dengan rumusan yang telah disepakati.
  5. Menguji coba revisi silabus pada pembelajaran berikutnya.
  6. Mengevaluasi kembali efektivitas revisi silabus.

Peran Guru dan Kepala Sekolah dalam Evaluasi dan Revisi Silabus

Guru dan kepala sekolah memiliki peran penting dalam proses evaluasi dan revisi silabus. Guru berperan sebagai pengumpul data utama melalui observasi kelas, tes, dan interaksi dengan siswa. Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator dan pengarah, memastikan proses evaluasi dan revisi dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik. Kerja sama yang baik antara guru dan kepala sekolah sangat penting untuk memastikan efektivitas revisi silabus.

Peran Guru dalam Implementasi Silabus: Silabus Smk Kurikulum 2013 Revisi 2018

Implementasi silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 sangat bergantung pada peran guru sebagai ujung tombak pembelajaran. Guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Wawancara mendalam berikut ini akan mengupas tuntas peran vital guru dalam keberhasilan implementasi silabus.

Tugas dan Tanggung Jawab Guru dalam Proses Pembelajaran

Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran berdasarkan silabus sangatlah kompleks dan saling berkaitan. Guru tidak hanya fokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pengembangan kompetensi siswa secara holistik.

Nah, kita bicara soal silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018. Sebenarnya, konsepnya berakar dari pondasi yang sama dengan jenjang pendidikan sebelumnya. Perlu diingat, pengembangan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) di SMK sangat terhubung dengan struktur KI dan KD di jenjang SMP. Untuk memahami lebih dalam bagaimana KI dan KD dibentuk di jenjang SMP, Anda bisa melihat referensi lengkapnya di sini: ki dan kd kurikulum 2013 smp revisi 2017.

Memahami struktur KI dan KD di SMP akan membantu kita mengerti landasan pengembangan silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 yang lebih kompleks dan terarah pada kompetensi vokasi.

  • Merencanakan pembelajaran berdasarkan silabus, termasuk menentukan metode, media, dan penilaian yang sesuai.
  • Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien, melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
  • Memantau dan menilai perkembangan belajar siswa secara berkala, baik melalui tes tertulis maupun non-tes.
  • Memberikan umpan balik dan bimbingan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
  • Membuat laporan kemajuan belajar siswa dan menyampaikannya kepada orang tua atau wali.
  • Mengembangkan dan mengelola sumber belajar yang relevan dan inovatif.
  • Berkolaborasi dengan guru lain dan tenaga kependidikan lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Melakukan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Penciptaan Lingkungan Belajar yang Kondusif dan Menyenangkan

Lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sangat penting untuk mendorong motivasi dan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Guru berperan kunci dalam menciptakan suasana tersebut.

Salah satu contohnya adalah penerapan metode pembelajaran yang variatif dan interaktif, seperti diskusi kelompok, presentasi, permainan edukatif, atau studi kasus. Guru juga dapat menciptakan suasana kelas yang demokratis dan inklusif, di mana setiap siswa merasa nyaman untuk bertanya, berpendapat, dan berpartisipasi. Penggunaan media pembelajaran yang menarik, seperti video, gambar, dan simulasi, juga dapat meningkatkan daya tarik dan keefektifan pembelajaran.

Ruang kelas yang tertata rapi dan nyaman juga berkontribusi pada terciptanya suasana belajar yang positif.

Strategi Mengatasi Kendala dalam Implementasi Silabus

Dalam praktiknya, guru seringkali menghadapi berbagai kendala dalam mengimplementasikan silabus. Kemampuan guru untuk mengantisipasi dan mengatasi kendala tersebut sangatlah penting.

Misalnya, jika menghadapi kendala keterbatasan sarana dan prasarana, guru dapat berkreasi dengan memanfaatkan sumber daya alternatif yang tersedia. Jika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tertentu, guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran remedial, seperti bimbingan individual, kelompok belajar, atau penggunaan media pembelajaran yang lebih sederhana. Jika terdapat siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda, guru perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang diferensiasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa.

Kolaborasi dengan guru lain atau tenaga kependidikan lain juga dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala yang kompleks.

Pentingnya Peningkatan Kompetensi Guru

Peningkatan kompetensi guru merupakan faktor kunci dalam keberhasilan implementasi silabus. Guru perlu terus mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional mereka.

Jadi, silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 itu kan blueprint pembelajaran, ya? Petunjuk detail yang mengarahkan guru dalam proses belajar mengajar. Nah, untuk memahami konteks lebih luasnya, kita perlu melihat referensi utama, yaitu buku kurikulum 2013 revisi 2018 , yang menjelaskan tujuan dan struktur kurikulum secara keseluruhan.

Dari situlah kita bisa memahami bagaimana silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 terintegrasi dalam sistem yang lebih besar. Dengan memahami buku ini, kita bisa mengaplikasikan silabus dengan lebih efektif dan terarah.

Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai jalur, seperti mengikuti pelatihan dan workshop, membaca literatur pendidikan terkini, berpartisipasi dalam kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dan melakukan studi banding ke sekolah-sekolah lain. Peningkatan kompetensi guru tidak hanya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga akan meningkatkan kepercayaan diri dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya.

Ringkasan Akhir

Dari wawancara mendalam ini, tampak jelas bahwa Silabus SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 bukan sekadar dokumen tetapi alat yang dinamis dan penting untuk mencapai tujuan pendidikan vokasi. Penerapannya memerlukan kerja sama antara guru, sekolah, dan dunia kerja. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap komponen-komponen silabus dan strategi implementasinya, sekolah dapat memastikan lulusannya memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Keberhasilan implementasi tergantung pada kemampuan guru untuk menyesuaikan silabus dengan kondisi lokal, memanfaatkan teknologi, dan memberikan penilaian yang objektif dan konstruktif.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa perbedaan utama antara Kurikulum 2013 revisi 2018 dengan kurikulum SMK sebelumnya?

Kurikulum 2013 revisi 2018 lebih menekankan pada kompetensi, pengembangan karakter, dan keterkaitan dengan dunia kerja, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih berbasis mata pelajaran.

Bagaimana cara mendapatkan contoh silabus SMK Kurikulum 2013 revisi 2018 yang lengkap?

Contoh silabus dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti website Kemendikbudristek, buku panduan kurikulum, atau berbagi sumber daya dari guru-guru berpengalaman.

Apa saja jenis penilaian yang direkomendasikan dalam Kurikulum 2013 revisi 2018 SMK?

Penilaian meliputi penilaian formatif (berkelanjutan) dan sumatif (akhir pembelajaran), menggunakan berbagai metode seperti tes tertulis, portofolio, observasi, dan penilaian proyek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *