Langkah langkah cara membuat tempe – Menikmati lezatnya tempe kini tak lagi sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan tempe berikut, Anda dapat menghasilkan tempe sendiri di rumah dengan mudah dan tentunya sehat.
Tempe, makanan tradisional Indonesia yang kaya protein dan nutrisi, telah menjadi santapan favorit banyak orang. Proses pembuatannya yang sederhana memungkinkan siapa saja untuk membuat tempe sendiri.
Bahan dan Peralatan
Untuk membuat tempe, bahan-bahan penting yang diperlukan adalah kacang kedelai, ragi tempe, dan air.
Kacang kedelai yang digunakan harus berkualitas baik, bersih, dan berukuran sedang. Ragi tempe dapat dibeli dalam bentuk bubuk atau cair. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari klorin.
Peralatan
- Kukusan atau panci presto
- Kain bersih atau plastik wrap
- Toples atau wadah kaca
- Termometer (opsional)
Selain peralatan di atas, juga diperlukan ragi tempe yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan berikut:
- Kacang kedelai
- Tepung beras
- Air
Persiapan Kacang Kedelai
Langkah awal pembuatan tempe adalah menyiapkan kacang kedelai dengan benar. Persiapan yang tepat memastikan kacang kedelai matang merata dan siap untuk proses fermentasi selanjutnya.
Membersihkan Kacang Kedelai
Bersihkan kacang kedelai dari kotoran dan benda asing seperti batu atau kerikil. Bilas kacang kedelai dengan air bersih beberapa kali hingga air bilasan bening.
Merendam Kacang Kedelai
Rendam kacang kedelai dalam air bersih dengan perbandingan 1:3 (1 bagian kacang kedelai, 3 bagian air). Rendam selama 10-12 jam atau semalaman pada suhu kamar. Proses perendaman memungkinkan kacang kedelai menyerap air dan melunakkan teksturnya.
Merebus Kacang Kedelai
Setelah direndam, rebus kacang kedelai dalam air bersih dengan perbandingan yang sama (1:3). Didihkan air dan kecilkan api. Rebus kacang kedelai selama 30-45 menit atau hingga matang dan empuk. Periksa kematangan dengan mencicipi kacang kedelai. Kacang kedelai yang matang harus lembut dan mudah digigit.
Tips Memastikan Kematangan Merata
- Aduk kacang kedelai sesekali selama perebusan untuk memastikan kematangan merata.
- Jangan merebus kacang kedelai terlalu lama karena dapat membuat teksturnya terlalu lunak dan rusak.
- Jika kacang kedelai belum matang setelah 45 menit, lanjutkan merebus selama beberapa menit lagi hingga mencapai kematangan yang diinginkan.
Inokulasi dengan Ragi Tempe
Inokulasi adalah proses mengintroduksi ragi tempe ( Rhizopus oligosporus) ke dalam kacang kedelai yang telah direbus. Ragi ini akan memfermentasi kacang kedelai, menghasilkan tempe yang bertekstur padat dan berprotein tinggi.
Proses inokulasi sangat penting karena menentukan kualitas dan keamanan tempe yang dihasilkan. Kebersihan sangat penting selama proses ini untuk mencegah kontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya.
Teknik Inokulasi
- Persiapan Ragi:Larutkan ragi tempe dalam air hangat (sekitar 40-45°C) dan biarkan selama 15-30 menit hingga aktif.
- Pencampuran:Masukkan kacang kedelai rebus ke dalam wadah bersih dan steril. Tuangkan larutan ragi dan aduk rata hingga semua kacang terlapisi.
- Penyebaran:Ratakan campuran kacang kedelai dan ragi dalam wadah berpori (misalnya, tampah bambu atau nampan berlubang). Tebal lapisan sekitar 2-3 cm untuk memastikan fermentasi merata.
Setelah diinokulasi, kacang kedelai harus disimpan pada suhu hangat (25-30°C) dan kelembapan tinggi (80-90%) selama sekitar 2-3 hari. Selama waktu ini, ragi akan memfermentasi kacang kedelai, menghasilkan tempe yang beraroma dan bergizi.
Pembungkusan
Pembungkusan memainkan peran penting dalam menjaga kualitas tempe. Berbagai metode pembungkusan dapat digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Daun Pisang
Daun pisang adalah pembungkus tradisional tempe. Daunnya yang lebar dan fleksibel memberikan perlindungan yang baik dari kontaminasi dan kelembapan. Daun pisang juga memiliki sifat antibakteri alami, membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.
Plastik
Plastik adalah bahan pembungkus yang umum digunakan karena murah dan mudah didapat. Plastik dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap kelembapan, tetapi kurang permeabel daripada daun pisang, yang dapat menyebabkan penumpukan kelembapan di dalam tempe.
Wadah Lain, Langkah langkah cara membuat tempe
Selain daun pisang dan plastik, tempe juga dapat dibungkus dengan bahan lain seperti kertas perkamen, kertas minyak, atau wadah kedap udara. Pilihan pembungkus harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketebalan, permeabilitas, dan kemudahan penggunaan.
Langkah-langkah Pembungkusan
- Letakkan tempe di tengah pembungkus.
- Bungkus tempe dengan erat, pastikan tidak ada celah yang tersisa.
- Ikat atau rekatkan pembungkus dengan aman.
- Beri label pada tempe dengan tanggal pembuatan dan jenis kacang yang digunakan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pembungkusan
- Ketebalan:Pembungkus yang lebih tebal memberikan perlindungan yang lebih baik, tetapi juga dapat membatasi pertukaran udara.
- Permeabilitas:Pembungkus yang permeabel memungkinkan pertukaran udara, membantu mencegah penumpukan kelembapan.
- Kemudahan penggunaan:Pembungkus harus mudah digunakan dan tidak memerlukan alat atau keterampilan khusus.
Fermentasi
Fermentasi tempe adalah proses biokimia yang mengubah kacang kedelai menjadi produk makanan yang kaya nutrisi. Proses ini melibatkan aktivitas mikroorganisme, terutama jamur Rhizopus oligosporus, yang memecah protein dan karbohidrat dalam kedelai, menghasilkan berbagai senyawa baru.
Kondisi Optimal
Kondisi optimal untuk fermentasi tempe meliputi:
- Suhu:25-30°C
- Kelembaban:60-70%
- Waktu:24-48 jam
Pemantauan dan Penyesuaian
Proses fermentasi perlu dipantau secara teratur untuk memastikan kondisi optimal. Jika perlu, penyesuaian dapat dilakukan:
- Suhu:Gunakan termometer atau inkubator untuk mengontrol suhu.
- Kelembaban:Gunakan pelembab udara atau tutup wadah fermentasi dengan kain lembab.
Potensi Masalah
Beberapa masalah potensial yang dapat terjadi selama fermentasi tempe meliputi:
- Kontaminasi:Bakteri atau jamur lain dapat mencemari tempe, menyebabkan pembusukan atau pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan.
- Pertumbuhan Jamur yang Tidak Diinginkan:Jamur Rhizopus oligosporus yang berlebihan dapat menghasilkan mikotoksin yang berbahaya.
Untuk mencegah masalah ini, penting untuk menjaga kebersihan selama proses fermentasi dan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi.
Identifikasi Tempe yang Telah Difermentasi dengan Benar
Tempe yang telah difermentasi dengan benar memiliki karakteristik berikut:
- Tekstur padat dan kenyal
- Warna putih kecoklatan
- Aroma kacang yang khas
Pengeringan
Setelah proses fermentasi selesai, langkah selanjutnya adalah mengeringkan tempe untuk menghentikan pertumbuhan jamur dan memperpanjang masa simpannya.
Ada beberapa metode pengeringan yang dapat digunakan, antara lain:
Pengeringan di Bawah Sinar Matahari
Metode ini paling sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus. Tempe diletakkan di atas tampah atau rak berlubang dan dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari, hingga kadar airnya berkurang dan permukaan tempe menjadi kering.
Pengeringan di Oven
Pengeringan di oven lebih cepat dibandingkan di bawah sinar matahari, namun membutuhkan oven yang memiliki fitur pengatur suhu. Tempe diletakkan di atas loyang dan dipanggang pada suhu 50-60°C selama beberapa jam, hingga kadar airnya berkurang.
Pengeringan di Dehidrator
Dehidrator adalah alat khusus yang digunakan untuk mengeringkan makanan. Tempe diletakkan di atas rak dehidrator dan dikeringkan pada suhu 40-50°C selama beberapa jam, hingga kadar airnya berkurang.
Penyimpanan: Langkah Langkah Cara Membuat Tempe
Setelah tempe dikeringkan, penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpannya.
Kondisi penyimpanan yang optimal untuk tempe kering meliputi:
- Suhu:Suhu yang ideal untuk menyimpan tempe kering adalah antara 10-15°C. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri, sedangkan suhu yang lebih rendah dapat menghambat proses penuaan alami tempe.
- Kelembaban:Kelembaban relatif yang disarankan untuk menyimpan tempe kering adalah 60-70%. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, sedangkan kelembaban yang terlalu rendah dapat membuat tempe menjadi kering dan rapuh.
- Kemasan:Tempe kering harus disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kelembaban. Wadah plastik atau kaca dengan tutup rapat sangat cocok untuk tujuan ini.
Potensi Masalah
Selama penyimpanan, tempe kering dapat mengalami beberapa masalah potensial, seperti:
- Pertumbuhan Jamur:Kelembaban yang tinggi atau suhu penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada tempe kering. Jamur dapat merusak tempe dan membuatnya tidak layak dikonsumsi.
- Ketengikan:Paparan udara atau cahaya dapat menyebabkan lemak dalam tempe menjadi tengik. Tempe yang tengik akan memiliki rasa dan bau yang tidak sedap.
- Pengeringan:Penyimpanan dalam kondisi kelembaban rendah dapat menyebabkan tempe kering menjadi kering dan rapuh. Tempe yang terlalu kering akan sulit untuk diolah dan memiliki tekstur yang tidak menyenangkan.
Penggunaan Tempe
Tempe, makanan berbahan dasar kedelai yang difermentasi, memiliki beragam manfaat kesehatan dan kegunaan kuliner.
Tumisan Tempe
Tumisan tempe adalah hidangan populer yang menggabungkan tempe yang dipotong dadu dengan sayuran seperti wortel, paprika, dan bawang bombay. Tambahkan saus tumisan favorit Anda untuk rasa yang lezat.
Gorengan Tempe
Gorengan tempe adalah pilihan camilan atau lauk yang renyah. Tempe dipotong tipis, dilapisi tepung, dan digoreng hingga keemasan.
Sup Tempe
Sup tempe adalah hidangan yang menghangatkan dan bergizi. Tempe direbus dalam kaldu bersama sayuran seperti bayam, wortel, dan seledri.
Nilai Gizi Tempe
Tempe kaya akan protein, serat, dan vitamin. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi vegetarian dan vegan.
Manfaat Kesehatan Tempe
Konsumsi tempe dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk:
- Menurunkan kolesterol
- Mengurangi risiko penyakit jantung
- Meningkatkan kesehatan pencernaan
Tren Kuliner Tempe
Tempe semakin populer dalam masakan global, karena manfaat kesehatannya dan serba guna.
Dalam proses pembuatan tempe, setelah merendam dan merebus kedelai, langkah selanjutnya adalah menginokulasinya dengan jamur Rhizopus oligosporus. Namun, sebelum menginokulasi, jangan lupa mengirimkan kabar ke semua kontak WhatsApp untuk berbagi kabar terkini. Cara kirim pesan ke semua kontak wa sangat mudah, hanya butuh beberapa langkah sederhana.
Setelah berbagi kabar, lanjutkan proses pembuatan tempe dengan membungkus kedelai yang telah diinokulasi dalam daun pisang atau plastik berlubang untuk proses fermentasi.
- Penggunaan tempe sebagai pengganti daging
- Penambahan tempe ke dalam salad, sandwich, dan pizza
- Pembuatan burger, taco, dan nugget tempe
Variasi Resep
Tempe menawarkan kanvas kuliner yang serbaguna, menginspirasi berbagai hidangan yang menggugah selera. Dari teknik tradisional hingga kreasi modern, variasi resep tempe tak terbatas, menjelajahi rasa dan tekstur yang berbeda.
Teknik Memasak
- Goreng:Tempe goreng renyah di luar dan lembut di dalam, cocok untuk camilan atau hidangan utama.
- Kukus:Mengukus mempertahankan nutrisi tempe, menghasilkan tekstur yang lembut dan lembap.
- Panggang:Memanggang memberikan rasa berasap dan sedikit renyah, menciptakan variasi yang kaya rasa.
- Tumis:Menumis tempe dalam wajan dengan bumbu dan sayuran menciptakan hidangan yang lezat dan mudah.
Variasi Bumbu
Bumbu yang digunakan dalam hidangan tempe sangat bervariasi, menciptakan profil rasa yang unik.
- Bumbu Tradisional:Kecap manis, bawang putih, dan ketumbar adalah bahan dasar bumbu tempe tradisional Indonesia.
- Bumbu Asia:Saus hoisin, jahe, dan minyak wijen menambahkan sentuhan rasa Asia pada tempe.
- Bumbu Barat:Herb seperti rosemary dan thyme, serta rempah-rempah seperti jintan dan paprika, memberikan cita rasa internasional.
Inspirasi Kuliner
Inspirasi kuliner untuk hidangan tempe berlimpah, menggabungkan tradisi dengan inovasi.
- Tempe Bacem:Tempe yang direbus dalam bumbu kecap manis hingga empuk dan berwarna cokelat tua.
- Tempe Mendoan:Tempe yang dicelupkan ke dalam adonan tepung dan digoreng hingga renyah, biasanya disajikan dengan sambal.
- Tempe Burger:Alternatif daging yang lezat, tempe dapat dibentuk menjadi burger dan dipanggang atau digoreng.
- Tempe Tacos:Tempe yang dibumbui dan dimasak dapat digunakan sebagai isian tacos yang lezat dan bergizi.
Troubleshooting
Pembuatan tempe terkadang dapat menghadapi masalah, seperti kontaminasi, fermentasi tidak sempurna, atau kerusakan selama penyimpanan. Berikut adalah solusi dan tindakan pencegahan untuk mengatasi masalah tersebut:
Kontaminasi
Kontaminasi dapat terjadi karena kebersihan yang buruk atau penggunaan peralatan yang tidak steril. Bakteri dan jamur dapat mencemari tempe, menyebabkan rasa dan aroma yang tidak sedap.
- Sterilkan peralatan dengan air mendidih atau larutan klorin sebelum digunakan.
- Cuci tangan dan bahan baku secara menyeluruh sebelum mengolah tempe.
- Gunakan starter yang berkualitas baik dan dalam jumlah yang tepat.
Fermentasi Tidak Sempurna
Fermentasi tidak sempurna dapat menyebabkan tempe yang lembek, berlendir, atau tidak berbau. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, atau starter yang tidak aktif.
- Pertahankan suhu inkubasi antara 28-32°C.
- Jaga kelembapan sekitar 80-90% dengan menutup wadah fermentasi dengan kain basah.
- Gunakan starter yang masih aktif dan dalam jumlah yang cukup.
Kerusakan Selama Penyimpanan
Kerusakan selama penyimpanan dapat terjadi karena kondisi penyimpanan yang tidak tepat. Tempe yang disimpan pada suhu tinggi atau terlalu lama dapat menjadi busuk atau berjamur.
- Simpan tempe pada suhu 4-10°C.
- Bungkus tempe dengan plastik atau kertas timah untuk mencegah kontaminasi.
- Konsumsi tempe dalam waktu 2-3 minggu setelah pembuatan.
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tempe
Selain masalah di atas, kualitas tempe juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti:
- Jenis kedelai yang digunakan
- Durasi perendaman
- Metode pemasakan
- Jenis starter
Ilustrasi Proses
Pembuatan tempe melibatkan beberapa langkah penting yang saling terkait. Proses ini dimulai dengan persiapan kedelai, fermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus, dan diakhiri dengan inkubasi dan penyimpanan.
Dalam proses pembuatan tempe, tahap fermentasi merupakan kunci penting. Sementara menunggu fermentasi selesai, tak ada salahnya mengetahui cara mengetahui no hp diblokir . Cara ini dapat membantu kita mengidentifikasi apakah nomor kita telah diblokir oleh orang lain. Setelah memastikan nomor kita tidak diblokir, kita dapat kembali fokus pada proses pembuatan tempe, memastikan suhu dan kelembapan tetap ideal untuk menghasilkan tempe yang berkualitas.
Persiapan Kedelai
Kedelai direndam semalaman dalam air untuk melunakkan dan meningkatkan kadar airnya. Kemudian, kedelai direbus atau dikukus untuk menghilangkan antinutrien dan melunakkan biji lebih lanjut.
Saat merebus kacang kedelai untuk membuat tempe, jangan lupa tambahkan ragi tempe. Ragi ini akan membantu proses fermentasi dan menghasilkan tempe yang lezat. Jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan ragi tempe, jangan ragu untuk mencari bantuan pemerintah melalui cara mendapatkan bantuan pemerintah . Mereka mungkin dapat memberikan informasi atau dukungan yang Anda butuhkan untuk melanjutkan proses pembuatan tempe.
Inokulasi dan Fermentasi
Setelah kedelai direbus, dikeringkan dan ditaburi dengan spora jamur Rhizopus oligosporus. Jamur ini membentuk miselium yang menyelimuti biji kedelai dan memulai proses fermentasi.
Fermentasi berlangsung selama 24-48 jam pada suhu hangat dan lembab. Selama waktu ini, jamur memecah protein dan karbohidrat dalam kedelai, menghasilkan asam amino, vitamin, dan rasa khas tempe.
Inkubasi dan Penyimpanan
Setelah fermentasi selesai, tempe dibungkus dengan daun pisang atau plastik dan diinkubasi pada suhu kamar selama beberapa hari. Inkubasi ini memungkinkan miselium jamur tumbuh lebih lanjut dan memperkuat struktur tempe.
Tempe yang sudah diinkubasi dapat disimpan di lemari es selama beberapa minggu atau dibekukan untuk penggunaan jangka panjang.
Tabel Nutrisi
Tempe kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber protein nabati yang sangat baik. Dibandingkan dengan sumber protein nabati lainnya, tempe memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada tahu dan edamame, dan sebanding dengan kacang-kacangan.
Nilai Gizi Tempe
Nutrisi | Jumlah per 100 gram |
---|---|
Protein | 20 gram |
Karbohidrat | 15 gram |
Lemak | 10 gram |
Serat | 5 gram |
Kalsium | 100 mg |
Besi | 5 mg |
Vitamin B12 | 0,5 mcg |
Proses Fermentasi
Tempe dibuat melalui proses fermentasi yang menggunakan jamur Rhizopus oligosporus. Fermentasi ini memecah protein dan karbohidrat yang ada dalam kedelai, sehingga meningkatkan nilai gizinya dan membuatnya lebih mudah dicerna.
Manfaat Kesehatan
- Menurunkan risiko penyakit jantung: Tempe mengandung isoflavon, senyawa tanaman yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Mencegah kanker: Tempe mengandung saponin, senyawa yang telah dikaitkan dengan sifat anti-kanker.
- Mengatur kadar gula darah: Tempe memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Blok Kutipan dari Pakar
Pakar kuliner dan ahli gizi sangat merekomendasikan tempe sebagai makanan sehat dan bergizi.
Kutipan dari Dr. William J. Li, Ahli Bedah Kardiovaskular dan Penulis “Eat to Beat Disease”
“Tempe adalah sumber protein lengkap yang sangat baik dan kaya serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan kardiovaskular.”
Kutipan dari Dr. Michael Greger, Dokter Umum dan Penulis “How Not to Die”
“Tempe adalah makanan super yang mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.”
Langkah pembuatan tempe selanjutnya adalah proses fermentasi. Proses ini berlangsung selama 1-2 hari, di mana jamur Rhizopus oligosporus akan tumbuh dan mengikat biji kedelai, membentuk struktur tempe yang khas. Menariknya, memahami cara membaca hasil USG batu empedu juga membutuhkan pengamatan terhadap struktur dan kepadatan suatu objek.
Cara membaca hasil USG batu empedu melibatkan interpretasi pola dan ukuran bayangan pada gambar USG untuk mengidentifikasi keberadaan dan karakteristik batu empedu. Kembali ke proses pembuatan tempe, setelah fermentasi, tempe siap diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan bergizi.
Kutipan dari Tjahjo Saroso, Produsen Tempe Terkemuka di Indonesia
“Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam ketahanan pangan negara kita.”
Tanya Jawab
Membuat tempe merupakan proses yang relatif sederhana dan memuaskan, namun memahami proses ilmiah di baliknya dapat membantu Anda menguasai teknik ini dan menghasilkan tempe berkualitas tinggi.
Inokulasi Kacang Kedelai
Langkah pertama dalam pembuatan tempe adalah inokulasi kacang kedelai dengan kultur starter yang mengandung spora jamur Rhizopus oligosporus. Spora ini menempel pada permukaan kacang kedelai dan mulai berkecambah, membentuk miselium putih yang halus.
Fermentasi
Setelah inokulasi, kacang kedelai difermentasi pada suhu hangat dan lembap selama 24-48 jam. Selama fermentasi, miselium tumbuh dan berkembang, mengikat kacang kedelai menjadi massa padat yang dikenal sebagai tempe.
Perubahan Kimia Selama Fermentasi
Selama fermentasi, aktivitas jamur menyebabkan perubahan kimiawi pada kacang kedelai. Jamur memecah protein menjadi asam amino, termasuk glutamat yang memberikan rasa gurih pada tempe. Selain itu, jamur juga memproduksi vitamin B12 dan riboflavin, meningkatkan nilai gizi tempe.
Pembentukan Enzim
Jamur Rhizopus oligosporusmenghasilkan berbagai enzim selama fermentasi. Enzim-enzim ini memecah kompleks karbohidrat dalam kacang kedelai, menjadikannya lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Manfaat Kesehatan Tempe
Tempe kaya akan protein, serat, dan nutrisi penting lainnya. Konsumsi tempe dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Penutupan Akhir
Membuat tempe sendiri di rumah tidak hanya memberikan kepuasan, tetapi juga menjamin kualitas dan kesegaran tempe yang Anda konsumsi. Sajikan tempe sebagai lauk pauk atau diolah menjadi berbagai hidangan lezat, dan rasakan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Jawaban yang Berguna
Apakah tempe bisa dibuat tanpa ragi?
Tidak, ragi tempe adalah bahan penting dalam pembuatan tempe karena berperan dalam proses fermentasi.
Bagaimana cara menyimpan tempe agar tahan lama?
Simpan tempe di lemari es dalam wadah kedap udara atau dibungkus dengan kain bersih. Tempe dapat bertahan hingga 7 hari.
Apa saja manfaat kesehatan mengonsumsi tempe?
Tempe kaya protein, serat, dan isoflavon yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, mengurangi risiko kanker, dan menjaga kesehatan tulang.