RPP SMP K13 revisi 2018 merupakan panduan penting bagi para guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan berorientasi pada perkembangan siswa. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, RPP ini menekankan pada pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada siswa. Bagaimana implementasinya dalam kegiatan belajar mengajar? Mari kita telusuri lebih dalam.
RPP SMP K13 revisi 2018 dirancang untuk memastikan setiap kegiatan pembelajaran terarah dan terstruktur. Dokumen ini memuat komponen-komponen penting seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Pemahaman yang mendalam terhadap setiap komponen akan memberikan pemahaman utuh tentang perencanaan pembelajaran yang optimal.
Definisi RPP SMP K13 Revisi 2018
Source: co.id
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Kurikulum 13 revisi 2018 merupakan dokumen tertulis yang menjabarkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dokumen ini menjadi acuan utama dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Perbedaan dengan Kurikulum Sebelumnya
RPP K13 revisi 2018 memiliki perbedaan mendasar dengan RPP kurikulum sebelumnya, seperti Kurikulum 2006/KTSP. Perbedaan utama terletak pada penekanan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar, pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan berbasis karakter, serta penilaian yang lebih menekankan pada proses dan hasil belajar.
- Tujuan Pembelajaran: RPP K13 revisi 2018 lebih spesifik dalam menjabarkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Kurikulum sebelumnya mungkin kurang spesifik atau terfokus pada materi saja.
- Pendekatan Pembelajaran: RPP K13 revisi 2018 mendorong pendekatan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan, dan menantang. Pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih beragam, bukan hanya ceramah. Hal ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang mungkin lebih terpaku pada metode ceramah.
- Penilaian: Penilaian dalam RPP K13 revisi 2018 lebih menekankan pada proses dan hasil belajar, meliputi penilaian autentik. Penilaian tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap. Kurikulum sebelumnya mungkin lebih fokus pada penilaian pengetahuan saja.
Komponen Utama RPP
RPP K13 revisi 2018 terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Masing-masing komponen memiliki peran penting dalam mengarahkan proses pembelajaran.
Komponen | Penjelasan Singkat | Contoh |
---|---|---|
Tujuan Pembelajaran | Gambaran spesifik mengenai apa yang diharapkan dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran. | Siswa dapat menjelaskan konsep globalisasi. |
Materi Pembelajaran | Materi yang akan dipelajari siswa, disesuaikan dengan kompetensi dasar. | Sejarah, karakteristik, dan dampak globalisasi. |
Metode Pembelajaran | Cara-cara yang digunakan untuk menyampaikan materi dan mendorong interaksi siswa. | Diskusi, presentasi, dan demonstrasi. |
Kegiatan Pembelajaran | Uraian kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. | Guru menjelaskan materi, siswa berdiskusi, dan mempresentasikan hasil diskusi. |
Penilaian Hasil Belajar | Cara untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. | Tes tertulis, observasi, dan portofolio. |
Struktur Penulisan RPP
Berikut struktur penulisan RPP K13 revisi 2018, terstruktur secara logis untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran.
Urutan | Komponen | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Identifikasi | Mata pelajaran, kelas/semester, tema/topik, alokasi waktu. |
2 | Kompetensi Inti (KI) | Deskripsi umum kompetensi yang harus dimiliki siswa. |
3 | Kompetensi Dasar (KD) | Uraian spesifik kompetensi yang harus dicapai siswa. |
4 | Tujuan Pembelajaran | Tujuan spesifik yang ingin dicapai siswa. |
5 | Materi Pembelajaran | Materi yang akan dipelajari siswa. |
6 | Metode Pembelajaran | Cara menyampaikan materi. |
7 | Kegiatan Pembelajaran | Langkah-langkah kegiatan pembelajaran. |
8 | Penilaian Hasil Belajar | Cara mengukur pencapaian siswa. |
9 | Sumber dan Media Pembelajaran | Sumber dan alat bantu pembelajaran. |
Contoh Ringkasan Format RPP
Berikut contoh ringkasan format RPP K13 revisi 2018 untuk memudahkan pemahaman.
Judul RPP: Globalisasi di Era Modern
Mata Pelajaran: IPS, Kelas/Semester: VIII/1, Tema/Topik: Globalisasi
Kompetensi Inti (KI): …
Kompetensi Dasar (KD): …
RPP SMP K13 revisi 2018 memang menjadi acuan penting dalam perencanaan pembelajaran. Namun, untuk memahami lebih dalam implementasinya, kita juga perlu melihat konteksnya, seperti buku siswa kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2019 yang berperan krusial dalam memberikan gambaran materi yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, RPP SMP K13 revisi 2018 dapat diimplementasikan dengan lebih efektif dan terarah, sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menjelaskan pengertian dan dampak globalisasi.
Materi Pembelajaran: Sejarah, karakteristik, dan dampak globalisasi.
RPP SMP K13 revisi 2018, memang dokumen penting dalam perencanaan pembelajaran. Namun, terkadang kita perlu melihat konteks yang lebih luas, seperti penggunaan angka dalam bahasa lain, misalnya angka Korea. Mengetahui angka korea bisa jadi relevan, lho. Misalnya, jika kita sedang merencanakan pembelajaran yang melibatkan materi budaya Korea, memahami angka-angka dalam bahasa tersebut akan sangat membantu.
Dengan pemahaman ini, RPP kita bisa lebih kaya dan terarah, bukan? Ini semua kembali ke tujuan utama RPP SMP K13 revisi 2018, yaitu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menarik bagi siswa.
Metode Pembelajaran: Diskusi, presentasi, dan tanya jawab.
Kegiatan Pembelajaran: (Rincian kegiatan siswa dan guru)
Penilaian Hasil Belajar: Observasi, tes tertulis, dan portofolio.
Alokasi Waktu: 2 x 40 menit
Sumber dan Media Pembelajaran: Buku pelajaran, internet, dan alat peraga.
Contoh RPP Singkat
(Contoh RPP singkat maksimal 2 halaman, sesuai dengan format yang telah dijelaskan. Isi komponen-komponen tersebut dengan detail sesuai dengan mata pelajaran dan kelas yang bersangkutan.)
Tujuan Pembelajaran dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Tujuan pembelajaran merupakan komponen krusial dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP K13 revisi 2018. Tujuan pembelajaran yang terdefinisi dengan baik akan membantu guru dalam mengarahkan kegiatan belajar mengajar dan memastikan siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Kejelasan dan keterukuran tujuan ini juga memudahkan evaluasi dan umpan balik dalam proses pembelajaran.
Jenis-jenis Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam RPP K13 Revisi 2018 dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah utama, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah ini saling terkait dan membentuk proses pembelajaran yang holistik. Berikut tabel yang menunjukkan klasifikasi tersebut:
Ranah | Deskripsi | Contoh |
---|---|---|
Kognitif | Mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. | Siswa dapat menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan diagram. |
Afektif | Mencakup penerimaan, jawaban/tanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi. | Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat teman dalam diskusi. |
Psikomotorik | Mencakup gerakan refleks, keterampilan meniru, keterampilan tepat, keterampilan kompleks, dan kreativitas. | Siswa dapat menggambar sketsa dengan akurat berdasarkan objek yang diamati. |
Contoh Penerapan Tujuan Pembelajaran yang Spesifik dan Terukur
Tujuan pembelajaran yang baik harus spesifik, terukur, dan terarah pada kompetensi dasar. Berikut contoh penerapannya:
- Kompetensi Dasar: Menjelaskan proses fotosintesis pada tumbuhan.
- Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa mampu menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan diagram dan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan tepat.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran Sesuai Kompetensi Dasar
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Proses perumusan ini harus memastikan bahwa tujuan tersebut mencerminkan kemampuan yang ingin dicapai siswa. Berikut langkah-langkah merumuskan tujuan pembelajaran:
- Identifikasi kompetensi dasar yang akan dicapai.
- Tentukan kata kerja operasional yang sesuai dengan kompetensi dasar.
- Tentukan indikator pencapaian kompetensi yang terukur.
- Rumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dan sesuai dengan waktu yang dialokasikan.
Tujuan Pembelajaran Berorientasi pada HOTS
Tujuan pembelajaran yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Berikut contohnya:
- Kompetensi Dasar: Menganalisis pengaruh gaya terhadap gerak benda.
- Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat merumuskan hipotesis mengenai pengaruh gaya terhadap perubahan kecepatan benda, kemudian melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut, dan menyimpulkan hasil eksperimen dengan justifikasi yang logis.
Kompetensi Dasar dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Kompetensi dasar merupakan landasan utama dalam perencanaan pembelajaran di SMP. Mereka menentukan apa yang harus dikuasai siswa dan menjadi penanda keberhasilan proses pembelajaran. Pemahaman yang mendalam tentang kompetensi dasar memungkinkan pendidik merancang pembelajaran yang efektif dan terarah.
Identifikasi Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar (KD) dalam RPP SMP K13 Revisi 2018 dirumuskan secara spesifik dan terukur. KD menguraikan kompetensi inti (KI) menjadi tujuan pembelajaran yang lebih detail. Ini memastikan pembelajaran berfokus pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diinginkan.
Hubungan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti (KI) berfungsi sebagai acuan umum, sementara KD merupakan penjabaran lebih spesifik dari KI. Berikut contoh hubungannya:
Kompetensi Inti (KI) | Kompetensi Dasar (KD)
|
---|---|
KI 3 (Pengetahuan): Memahami konsep matematika dan menerapkannya dalam pemecahan masalah | 3.1 Menjelaskan bilangan bulat dan pecahan serta operasi hitungnya 3.2 Menentukan luas dan keliling bangun datar 3.3 Menjelaskan konsep aljabar dan persamaan linear sederhana |
KI 4 (Keterampilan): Menerapkan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari | 4.1 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bilangan bulat dan pecahan 4.2 Menghitung luas dan keliling berbagai bangun datar dalam konteks nyata 4.3 Menyusun dan menyelesaikan persamaan linear sederhana dalam konteks nyata |
Penentuan Kompetensi Dasar yang Tepat
Penentuan KD yang tepat memerlukan pemahaman mendalam terhadap silabus dan karakteristik mata pelajaran.
Berikut langkah-langkah umum:
- Memahami KI yang relevan dengan mata pelajaran.
- Menganalisis materi pelajaran dan tingkat kemampuan siswa.
- Menentukan KD yang sesuai dengan materi dan KI.
- Memastikan KD terukur dan dapat diukur capaiannya.
Contoh Penerapan Kompetensi Dasar
Berikut contoh penerapan KD dalam silabus:
- Mata Pelajaran: Matematika
-KD 3.2. Menentukan luas dan keliling bangun datar. Dalam penerapannya, silabus akan menjabarkan materi luas dan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga. RPP akan menguraikan lebih lanjut tentang bagaimana siswa mengaplikasikan rumus-rumus tersebut pada soal-soal konkret, seperti menghitung luas taman atau keliling ruangan. - Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
-KD 3.1. Mengidentifikasi struktur dan unsur teks narasi. Silabus akan membahas jenis-jenis teks narasi, unsur-unsur cerita (alur, latar, tokoh), dan contoh penerapan dalam teks. RPP akan merancang kegiatan untuk mengenali struktur dan unsur-unsur tersebut dalam teks narasi tertentu.
Contoh Penerapan Kompetensi Dasar pada Matematika
Untuk mata pelajaran Matematika, penerapan KD 3.2 (Menentukan luas dan keliling bangun datar) dapat dilakukan dengan:
- Memberikan contoh soal cerita tentang menghitung luas dan keliling lapangan sepak bola.
- Meminta siswa untuk mengukur dan menghitung luas serta keliling berbagai benda di sekitar kelas.
- Menyediakan beragam soal latihan dengan variasi tingkat kesulitan.
Materi Pembelajaran dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Materi pembelajaran merupakan komponen krusial dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018. Pemilihan dan penyusunan materi yang tepat sangat memengaruhi pemahaman siswa dan pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Materi yang baik tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga mendorong interaksi dan pemahaman mendalam.
Ringkasan Materi Pembelajaran
Ringkasan materi pembelajaran berfungsi sebagai panduan bagi guru dan siswa untuk memahami inti dari materi yang akan dipelajari. Ringkasan yang baik merangkum poin-poin penting, konsep inti, dan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu siswa dalam mengorganisir informasi dan mengingat materi dengan lebih efektif.
- Tujuan: Ringkasan materi pembelajaran harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Ringkasan harus menyajikan materi secara terstruktur dan mudah dipahami.
- Format: Gunakan format yang mudah dipahami dan diingat, seperti poin-poin penting, diagram, peta pikiran (mind map), atau tabel. Hindari pengulangan informasi yang tidak perlu.
- Contoh: Jika KD adalah “Memahami konsep energi”, ringkasan harus mencakup definisi energi, bentuk-bentuk energi (misalnya, energi panas, energi kinetik, energi potensial), sumber energi, dan contoh penerapan energi dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, penggunaan energi listrik, pembangkit listrik tenaga air).
- Referensi: Sumber referensi yang valid harus dicantumkan agar ringkasan materi bersifat kredibel dan dapat ditelusuri kebenarannya. Sumber bisa berupa buku teks, jurnal, atau website pendidikan yang terpercaya.
Contoh Materi Pembelajaran
Contoh materi pembelajaran perlu memberikan gambaran konkret tentang bagaimana materi diajarkan. Contoh materi harus mencakup penjelasan konsep, contoh penerapan, dan aktivitas pembelajaran yang interaktif.
- Subjek: Contoh materi pembelajaran harus spesifik untuk mata pelajaran tertentu (misalnya, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia).
- Tingkat Kelas: Contoh materi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa pada kelas tertentu (misalnya, kelas 7, 8, atau 9).
- KD dan IPK: Sebutkan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dibahas dalam contoh materi tersebut.
- Contoh Materi (Sistem Pernapasan): Contoh materi pembelajaran tentang “Sistem Pernapasan” untuk kelas 9 akan mencakup penjelasan tentang organ-organ pernapasan, proses pernapasan, dan hubungannya dengan kesehatan. Contoh ini akan memberikan ilustrasi tentang proses pernapasan pada manusia dan pentingnya menjaga kesehatan sistem pernapasan.
Menyusun Urutan Materi Pembelajaran
Urutan materi pembelajaran yang sistematis dan berjenjang sangat penting untuk memastikan pemahaman siswa secara bertahap. Urutan ini harus mempertimbangkan tingkat pemahaman siswa dan keterkaitan antar materi. Pembelajaran dimulai dari konsep dasar hingga konsep yang lebih kompleks.
- Pertimbangan: Pertimbangkan tingkat pemahaman siswa dan keterkaitan antar materi. Materi yang kompleks sebaiknya dijelaskan setelah materi pendukungnya dipelajari.
- Langkah-langkah: Langkah-langkah merancang urutan materi pembelajaran meliputi penentuan konsep dasar, penentuan urutan logis, dan cara menghubungkan materi sebelumnya dengan materi berikutnya.
- Contoh (Hukum Newton): Urutan materi pembelajaran tentang Hukum Newton dimulai dari konsep gaya, kemudian berlanjut ke Hukum I Newton (inersia), Hukum II Newton (gaya dan percepatan), dan Hukum III Newton (aksi-reaksi).
Tabel Contoh Materi Pembelajaran dan Alokasi Waktu
Materi Pembelajaran | Deskripsi Singkat | Alokasi Waktu (Menit) | Metode Pembelajaran | Sumber Materi |
---|---|---|---|---|
Contoh Materi 1 | Penjelasan singkat tentang konsep energi | 30 | Diskusi kelompok | Buku teks IPA kelas 7 |
Contoh Materi 2 | Contoh penerapan energi dalam kehidupan sehari-hari | 45 | Presentasi | Artikel ilmiah dan website pendidikan |
Contoh Materi Pembelajaran yang Inovatif dan Menarik
Materi pembelajaran yang inovatif dan menarik dapat meningkatkan minat belajar siswa. Metode pembelajaran kreatif dan berorientasi praktik seperti penggunaan media interaktif, permainan, atau proyek sangat disarankan.
- Metode: Gunakan metode pembelajaran yang kreatif dan berorientasi pada praktik, seperti penggunaan media interaktif, permainan, atau proyek.
- Contoh (Perubahan Kimia): Contoh materi pembelajaran tentang “Perubahan Kimia” dapat menggunakan demonstrasi percobaan sederhana atau simulasi reaksi kimia. Siswa dapat mengamati perubahan fisik dan kimia secara langsung.
- Evaluasi: Evaluasi materi pembelajaran inovatif dapat dilakukan melalui pengamatan partisipasi siswa, penilaian hasil diskusi, dan evaluasi tertulis.
Metode Pembelajaran dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Pilihan metode pembelajaran yang tepat sangat krusial dalam mencapai tujuan pembelajaran di SMP. Metode yang sesuai dapat meningkatkan pemahaman siswa, mendorong partisipasi aktif, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dalam RPP SMP K13 revisi 2018, berbagai metode pembelajaran dapat diintegrasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang beragam.
Metode Pembelajaran yang Relevan
RPP SMP K13 revisi 2018 mendorong penggunaan berbagai metode pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Beberapa metode yang sering direkomendasikan meliputi:
- Diskusi kelompok: Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah atau membahas topik tertentu. Contohnya, diskusi kelompok dalam mata pelajaran IPS untuk menganalisis peristiwa sejarah.
- Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil kerja atau pemahaman mereka. Contohnya, presentasi hasil eksperimen dalam mata pelajaran IPA.
- Studi kasus: Siswa menganalisis dan memecahkan masalah berdasarkan kasus nyata. Contohnya, menganalisis kasus hukum dalam mata pelajaran PPKn.
- Simulasi: Siswa mempraktikkan situasi atau proses tertentu. Contohnya, simulasi percobaan sains dalam mata pelajaran IPA.
- Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM): Siswa terlibat aktif dalam memecahkan masalah nyata yang terkait dengan materi pembelajaran. Contohnya, menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya, mengerjakan proyek sains dalam kelompok.
- Inkuiri: Siswa diajak untuk melakukan penyelidikan, bertanya, dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Contohnya, melakukan eksperimen untuk menguji teori fisika.
- Brain Storming: Siswa berdiskusi dan menghasilkan ide-ide kreatif untuk menyelesaikan masalah atau memecahkan suatu isu. Contohnya, menghasilkan ide-ide kreatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan dalam mata pelajaran IPS.
Perbandingan Metode Pembelajaran
Nama Metode | Deskripsi Singkat | Kelebihan | Kekurangan | Contoh Penerapan dalam Matematika |
---|---|---|---|---|
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) | Siswa terlibat dalam memecahkan masalah nyata. | Meningkatkan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan kolaborasi. | Membutuhkan persiapan dan waktu yang lebih lama. | Siswa diajak memecahkan masalah terkait persamaan linear dua variabel (PLDV) dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. |
Pembelajaran Kooperatif | Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. | Meningkatkan interaksi sosial, komunikasi, dan keterampilan kerja sama. | Membutuhkan pengelolaan kelas yang efektif. | Siswa dibagi ke dalam kelompok untuk mengerjakan soal-soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan dan proporsi. |
Diskusi Kelas | Siswa berdiskusi dengan guru dan sesama siswa. | Meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi. | Membutuhkan pengelolaan waktu yang baik dan bisa didominasi beberapa siswa. | Diskusi tentang konsep bangun datar dan rumus luasnya. |
Presentasi | Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya. | Meningkatkan keterampilan presentasi dan komunikasi. | Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide secara verbal. | Siswa mempresentasikan hasil penyelesaian soal geometri. |
Simulasi | Siswa mempraktikkan suatu konsep atau proses. | Meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktek. | Membutuhkan alat dan bahan yang memadai. | Siswa melakukan simulasi perhitungan volume bangun ruang menggunakan aplikasi atau model fisik. |
Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dipengaruhi oleh karakteristik peserta didik, materi pelajaran, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkahnya meliputi:
- Menganalisis karakteristik peserta didik (kemampuan kognitif, minat, gaya belajar).
- Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa.
- Menyesuaikan metode dengan materi pelajaran.
- Mengevaluasi efektivitas metode yang dipilih.
Contoh: Jika tujuan pembelajaran adalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis, maka metode pembelajaran berbasis masalah (PBM) bisa menjadi pilihan yang tepat.
Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Teknologi dapat memperkaya metode pembelajaran. Contohnya, penggunaan aplikasi pembelajaran daring dapat meningkatkan interaksi siswa dan menyediakan materi tambahan. Video edukatif dapat memperjelas konsep-konsep abstrak. Simulasi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam.
Contoh: Menggunakan aplikasi matematika daring untuk berlatih soal dan memberikan umpan balik langsung.
Metode Pembelajaran Sesuai Karakteristik Peserta Didik
Metode pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Misalnya, untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual, metode pembelajaran yang melibatkan gambar, diagram, dan video dapat digunakan. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, metode pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik dan praktik langsung lebih efektif.
Contoh: Siswa dengan minat tinggi dalam sains dapat diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen atau proyek riset yang menantang.
Contoh RPP Singkat (Matematika)
Berikut contoh RPP singkat menggunakan metode pembelajaran kooperatif:
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan dan proporsi.
Materi Pembelajaran: Perbandingan dan proporsi.
RPP SMP K13 revisi 2018 memang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam. Namun, bagaimana penerapannya dalam konteks pembelajaran kelas 6? Kita perlu melihat lebih jauh, misalnya bagaimana promes kurikulum 2013 kelas 6 promes kurikulum 2013 kelas 6 berkaitan dengan hal itu. Sehingga, kita dapat mengidentifikasi bagaimana rpp SMP K13 revisi 2018 itu dapat diaplikasikan dengan efektif untuk mencapai target pembelajaran yang diinginkan.
Metode Pembelajaran: Kooperatif (pembagian kelompok)
Kegiatan Pembelajaran: Guru menjelaskan konsep perbandingan dan proporsi, membagi siswa ke dalam kelompok, siswa mengerjakan soal cerita, dan presentasi hasil.
Penilaian: Observasi aktivitas dalam kelompok, presentasi, dan kuis.
Kegiatan Pembelajaran dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari penerapan kurikulum. Membangun kegiatan pembelajaran yang efektif dan menarik sangat krusial untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam RPP SMP K13 revisi 2018, kegiatan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar siswa aktif, kritis, dan termotivasi untuk belajar.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran yang Efektif
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dalam RPP SMP K13 Revisi 2018 harus terstruktur dan terarah. Hal ini memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan secara sistematis dan mudah dipahami oleh siswa. Perlu diingat bahwa kegiatan pembelajaran tidak hanya sebatas penyampaian materi, melainkan juga melibatkan interaksi dan partisipasi aktif siswa.
- Pendahuluan (10 menit): Mengawali pembelajaran dengan apersepsi yang menarik, menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan.
- Kegiatan Inti (60 menit): Membagi siswa ke dalam kelompok belajar yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti diskusi, demonstrasi, eksperimen, dan studi kasus. Memastikan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengarkan tetapi juga bertanya, menjawab, dan berpendapat.
- Penutup (10 menit): Membahas kembali poin-poin penting yang telah dipelajari. Memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami. Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut untuk memperdalam pemahaman siswa.
Contoh Kegiatan Pembelajaran yang Melibatkan Partisipasi Aktif Siswa
Partisipasi aktif siswa dapat dibangun melalui berbagai aktivitas. Misalnya, diskusi kelompok, presentasi, simulasi, dan demonstrasi. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat mendorong partisipasi aktif siswa. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif memproses dan menghasilkan karya.
- Diskusi Kelompok: Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan materi yang telah dipelajari. Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelas.
- Presentasi: Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan pemahaman mereka tentang materi tertentu. Hal ini mendorong siswa untuk mempersiapkan dan menyajikan ide-ide mereka dengan jelas dan sistematis.
- Simulasi: Siswa dapat terlibat dalam simulasi situasi nyata untuk mempraktikkan konsep-konsep yang telah dipelajari. Simulasi memungkinkan siswa untuk memahami penerapan teori dalam kehidupan sehari-hari.
Rancangan Kegiatan Pembelajaran yang Mendorong Berpikir Kritis
Berpikir kritis dapat didorong melalui pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi. Pertanyaan-pertanyaan terbuka yang mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam sangatlah penting.
- Pertanyaan Terbuka: Mengajukan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal dan mendorong siswa untuk berpikir secara kritis. Contohnya, “Bagaimana menurut kalian dampak dari…” atau “Apa yang akan terjadi jika…?”
- Studi Kasus: Memberikan kasus nyata yang dapat dianalisis oleh siswa. Siswa dituntut untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi hasil.
- Debat: Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdebat secara terstruktur mengenai isu-isu tertentu. Hal ini mendorong siswa untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan mengembangkan argumen mereka sendiri.
Tabel Kegiatan Pembelajaran dalam Setiap Pertemuan
Pertemuan | Tujuan Pembelajaran | Kegiatan Pendahuluan | Kegiatan Inti | Kegiatan Penutup |
---|---|---|---|---|
1 | Memahami konsep dasar fisika | Apersepsi dan motivasi | Diskusi kelompok dan demonstrasi | Kesimpulan dan tugas rumah |
2 | Menerapkan hukum Newton | Review konsep sebelumnya | Eksperimen dan analisis data | Pertanyaan dan penguatan materi |
Pengelolaan Waktu Pembelajaran yang Efektif
Pengelolaan waktu yang efektif sangat penting untuk memastikan semua poin pembelajaran dapat tercapai dalam waktu yang tersedia. Guru harus mampu mengantisipasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.
- Perencanaan yang Detail: Menentukan waktu yang tepat untuk setiap kegiatan pembelajaran.
- Penggunaan Strategi Pembelajaran yang Tepat: Memilih metode pembelajaran yang efisien dan dapat mengakomodir berbagai gaya belajar.
- Penggunaan Media yang Efektif: Memanfaatkan media pembelajaran untuk mempercepat dan mempermudah pemahaman materi.
Penilaian Pembelajaran
Penilaian merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa. Dalam RPP SMP K13 Revisi 2018, penilaian tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Dengan memahami berbagai jenis penilaian dan rubrik yang tepat, guru dapat memberikan umpan balik yang bermakna kepada siswa dan memonitor perkembangan pembelajaran.
Jenis-jenis Penilaian dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
RPP SMP K13 Revisi 2018 mencakup berbagai jenis penilaian untuk mengevaluasi pemahaman dan kemampuan siswa secara komprehensif. Berikut adalah beberapa jenis penilaian yang umumnya digunakan:
- Tes Tertulis: Penilaian ini mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa melalui soal-soal tertulis. Contohnya, dalam mata pelajaran matematika, tes tertulis dapat berupa soal uraian yang mengharuskan siswa menjelaskan langkah-langkah penyelesaian atau soal pilihan ganda yang menguji pemahaman konsep. Tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan lain-lain.
- Tes Lisan: Penilaian ini dilakukan melalui pertanyaan lisan kepada siswa. Contohnya, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, guru dapat bertanya kepada siswa tentang pemahaman mereka terhadap teks bacaan atau meminta siswa untuk menjelaskan ide pokok dari sebuah teks. Tes lisan penting untuk mengukur kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan berargumentasi.
- Penugasan: Penilaian ini dapat berupa proyek, tugas rumah, atau presentasi. Contohnya, dalam pelajaran IPA, siswa dapat melakukan percobaan dan melaporkan hasilnya dalam bentuk laporan tertulis atau presentasi. Penugasan memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan kerja sama.
- Observasi: Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap perilaku atau sikap siswa. Contohnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat mengamati bagaimana siswa berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah matematika atau bagaimana siswa menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Observasi dapat berupa lembar pengamatan, catatan anekdot, atau daftar ceklis.
- Portofolio: Penilaian ini menilai kumpulan hasil karya siswa selama periode tertentu. Contohnya, dalam pelajaran seni, siswa dapat mengumpulkan karya seni mereka untuk menunjukkan perkembangan keterampilan dan kreativitasnya. Portofolio memberikan gambaran utuh tentang kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
Rubrik Penilaian Berbagai Aspek
Rubrik penilaian membantu guru dalam memberikan penilaian yang objektif dan terukur. Berikut contoh rubrik penilaian untuk beberapa aspek pembelajaran:
Kriteria | Skor 4 (Sangat Baik) | Skor 3 (Baik) | Skor 2 (Cukup) | Skor 1 (Kurang) |
---|---|---|---|---|
Pemahaman Konsep (Matematika) | Mampu menjelaskan konsep dengan akurat dan memberikan contoh yang relevan. | Mampu menjelaskan konsep dengan sedikit kesalahan, tetapi contoh masih relevan. | Mampu menjelaskan konsep dengan beberapa kesalahan, contoh kurang relevan. | Tidak mampu menjelaskan konsep dengan benar dan contoh tidak relevan. |
Keaktifan dalam Diskusi (Bahasa Indonesia) | Aktif bertanya dan memberikan pendapat dengan logis. | Aktif bertanya dan memberikan pendapat, tetapi kadang kurang logis. | Kadang bertanya dan memberikan pendapat, tetapi kurang aktif. | Tidak aktif bertanya dan memberikan pendapat. |
Ketepatan Kerja (IPA) | Menyelesaikan tugas dengan benar dan teliti, tanpa kesalahan. | Menyelesaikan tugas dengan benar dan teliti, dengan sedikit kesalahan. | Menyelesaikan tugas dengan beberapa kesalahan dan kurang teliti. | Menyelesaikan tugas dengan banyak kesalahan dan tidak teliti. |
Merancang Instrumen Penilaian yang Valid dan Reliabel
Instrumen penilaian yang valid dan reliabel sangat penting untuk memastikan penilaian yang akurat dan objektif. Berikut langkah-langkahnya:
- Identifikasi Kompetensi Dasar: Tentukan kompetensi dasar yang akan dinilai.
- Identifikasi Indikator Pencapaian Kompetensi: Tentukan indikator yang akan diukur untuk memastikan pengukuran sesuai dengan kompetensi dasar.
- Pilih Jenis Penilaian: Pilih jenis penilaian yang sesuai (misalnya, tes tertulis, observasi, portofolio) berdasarkan kompetensi yang ingin diukur.
- Rancang Instrumen: Rancang instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Pertimbangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Uji Coba Instrumen: Uji coba instrumen untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.
- Revisi Instrumen: Revisi instrumen berdasarkan hasil uji coba untuk meningkatkan kualitas.
Contoh Soal Penilaian Berdasarkan Kompetensi Dasar, Rpp smp k13 revisi 2018
Berikut contoh soal untuk mengukur kompetensi dasar di beberapa mata pelajaran:
Cara Mengintegrasikan Penilaian dalam Kegiatan Pembelajaran
Penilaian dapat diintegrasikan ke dalam setiap tahapan pembelajaran. Misalnya, pada pendahuluan, guru dapat melakukan penilaian awal untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Pada kegiatan inti, penilaian dapat dilakukan melalui diskusi, presentasi, atau tugas kelompok. Pada penutup, guru dapat melakukan refleksi untuk menilai pemahaman siswa secara keseluruhan.
Sumber dan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif di SMP K13 Revisi 2018 tak hanya bergantung pada metode, tetapi juga pada pemilihan sumber dan media yang tepat. Penggunaan sumber dan media yang inovatif dan menarik akan meningkatkan daya serap dan minat belajar siswa. Penting untuk memilih sumber dan media yang relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
Daftar Sumber dan Media Pembelajaran
Memilih sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan RPP K13 Revisi 2018 membutuhkan pertimbangan yang matang. Sumber dan media harus relevan dengan materi pelajaran, mudah diakses, dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Berikut beberapa contohnya:
- Buku Teks: Buku teks merupakan sumber utama pembelajaran. Buku yang terstruktur dengan baik, dilengkapi ilustrasi, dan contoh-contoh akan sangat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep baru.
- Sumber Elektronik: Website, jurnal online, dan video pembelajaran dapat memperkaya materi pelajaran. Penting untuk memilih sumber elektronik yang terpercaya dan relevan dengan materi.
- Sumber Lingkungan: Objek-objek di sekitar lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. Contohnya, mengamati proses fotosintesis di kebun sekolah, atau mempelajari struktur anatomi hewan melalui kunjungan ke museum.
- Media Visual: Gambar, foto, diagram, dan infografis dapat memperjelas konsep abstrak. Penggunaan media visual yang menarik akan membuat pembelajaran lebih interaktif dan mudah dipahami.
- Media Audio: Musik, lagu, dan rekaman suara dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar. Misalnya, mendengarkan lagu tradisional untuk memahami budaya suatu daerah.
- Media Interaktif: Simulasi, permainan edukatif, dan video interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa secara visual dan praktis. Misalnya, simulasi sistem tata surya.
Contoh Sumber dan Media Pembelajaran
Berikut tabel contoh sumber dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam RPP K13 Revisi 2018:
Mata Pelajaran | Topik | Sumber/Media | Penjelasan |
---|---|---|---|
Biologi | Sistem Pernapasan | Video animasi tentang mekanisme pernapasan | Video animasi dapat menjelaskan proses pernapasan secara visual, sehingga siswa lebih mudah memahami. |
Sejarah | Perang Dunia II | Dokumentasi foto dan video Perang Dunia II | Dokumentasi foto dan video akan memberikan pemahaman langsung tentang peristiwa tersebut. |
Matematika | Persamaan Linear | Aplikasi kalkulator grafis | Aplikasi kalkulator grafis dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear dan melihat grafiknya secara visual. |
Cara Memilih Sumber dan Media Pembelajaran yang Tepat
Memilih sumber dan media yang tepat sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran. Berikut beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan:
- Relevansi dengan Materi: Sumber dan media harus sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Ketersediaan: Sumber dan media harus mudah diakses dan tersedia dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa.
- Keamanan: Pastikan sumber dan media yang digunakan aman dan tidak berpotensi membahayakan siswa.
- Kejelasan: Sumber dan media harus mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan bagi siswa.
- Menarik: Sumber dan media yang menarik dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Sumber dan Media Pembelajaran Inovatif
Sumber dan media pembelajaran inovatif dapat berupa penggunaan teknologi terkini, seperti aplikasi pembelajaran interaktif atau game edukatif. Contohnya, penggunaan augmented reality (AR) untuk mempelajari struktur anatomi tumbuhan atau hewan. Media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan daya tarik dan interaksi siswa dalam pembelajaran.
Penggunaan Sumber dan Media dalam Kegiatan Pembelajaran
Penggunaan sumber dan media dalam kegiatan pembelajaran harus direncanakan dengan matang. Guru perlu mempersiapkan bagaimana cara mengintegrasikan sumber dan media tersebut ke dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini meliputi perencanaan waktu penggunaan, cara penyampaian, dan cara evaluasi.
Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu yang tepat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat krusial. Alokasi waktu yang terstruktur dan efektif memungkinkan guru untuk mengelola pembelajaran dengan efisien, mencapai tujuan pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi dengan baik.
Penentuan Alokasi Waktu
Menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan pembelajaran melibatkan pertimbangan beberapa faktor. Pertama, pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran. Kedua, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan, seperti kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Ketiga, karakteristik siswa, termasuk kemampuan dan kebutuhan belajar mereka. Terakhir, jumlah pertemuan yang tersedia untuk materi tersebut.
Contoh Tabel Alokasi Waktu
Kegiatan | Pertemuan 1 | Pertemuan 2 | Pertemuan 3 |
---|---|---|---|
Pendahuluan (Apersepsi, Motivasi) | 15 menit | 15 menit | 10 menit |
Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi) | 60 menit | 60 menit | 75 menit |
Penutup (Kesimpulan, Refleksi, Penugasan) | 15 menit | 15 menit | 15 menit |
Total | 90 menit | 90 menit | 100 menit |
Pengaturan Alokasi Waktu yang Efektif dan Efisien
Pengaturan alokasi waktu yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan yang matang. Guru perlu mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dengan mempertimbangkan kompleksitas materi dan kemampuan siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat juga akan memengaruhi alokasi waktu yang diperlukan.
Perhitungan Alokasi Waktu Pertemuan
Perhitungan alokasi waktu didasarkan pada pertimbangan materi yang akan disampaikan, kegiatan yang akan dilakukan, dan jumlah pertemuan yang tersedia. Misalnya, jika suatu materi memerlukan 3 pertemuan dan materi tersebut terbagi menjadi 3 sub-materi, maka perhitungan waktu untuk setiap sub-materi harus dibagi rata. Jika suatu sub-materi membutuhkan waktu 60 menit untuk dibahas secara mendalam, maka alokasi waktu untuk sub-materi tersebut pada setiap pertemuan akan disesuaikan.
Contoh Rincian Alokasi Waktu
Berikut contoh rincian alokasi waktu untuk 3 pertemuan, di mana setiap pertemuan memiliki durasi 90 menit. Materi yang diajarkan adalah tentang sistem pernapasan pada manusia.
- Pertemuan 1: Pendahuluan (15 menit), Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi: Sistem Pernapasan, 60 menit), Penutup (15 menit). Total: 90 menit. Fokus: Pengenalan sistem pernapasan.
- Pertemuan 2: Pendahuluan (15 menit), Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi: Organ Pernapasan, 60 menit), Penutup (15 menit). Total: 90 menit. Fokus: Pembahasan organ-organ pernapasan.
- Pertemuan 3: Pendahuluan (10 menit), Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi: Mekanisme Pernapasan, 75 menit), Penutup (15 menit). Total: 100 menit. Fokus: Mekanisme dan proses pernapasan.
Refleksi Pembelajaran dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Refleksi pembelajaran merupakan komponen penting dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Melalui refleksi, guru dan siswa dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merencanakan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai contoh-contoh refleksi dalam RPP, khususnya pada materi Pengukuran Luas di kelas 5 SD.
Contoh Kegiatan Refleksi dalam RPP
Berikut contoh kegiatan refleksi yang terintegrasi dalam RPP Matematika (kelas 5 SD) untuk materi Pengukuran Luas:
Komponen RPP | Deskripsi | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tujuan Pembelajaran | Siswa mampu menghitung luas persegi panjang dengan tepat. Siswa mampu mengidentifikasi rumus luas persegi panjang dan menerapkannya dalam soal cerita. |
||||||||||||||||||||
Kegiatan Inti | Guru memulai dengan mengajak siswa mengingat kembali konsep panjang dan lebar. Kemudian, guru memberikan contoh soal menghitung luas persegi panjang dengan menggunakan rumus. Siswa berlatih mengerjakan soal latihan secara berkelompok, dan guru berkeliling untuk memberikan bimbingan. Setelah itu, guru mengajak siswa mendiskusikan hasil latihan dan perbedaan rumus dalam mencari luas. Terakhir, guru memberikan kesimpulan dan menekankan pentingnya memahami rumus luas untuk menyelesaikan soal-soal. | ||||||||||||||||||||
Penilaian | Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mengukur pemahaman siswa dalam menghitung luas persegi panjang. Pertanyaan lisan digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual siswa. | ||||||||||||||||||||
Refleksi | Siswa diminta untuk menuliskan apa yang mereka pelajari hari ini. Guru juga memberikan pertanyaan untuk mendorong refleksi, seperti: “Apa yang paling sulit dipahami hari ini?”, “Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?”, “Apa yang sudah kamu pahami?”, “Apa yang masih ingin kamu pelajari lebih lanjut?”. Rubrik Penilaian Refleksi Siswa:
|
Pertanyaan Refleksi Siswa
Pertanyaan refleksi siswa dirancang untuk mendorong pemahaman mendalam terkait materi Pengukuran Luas. Berikut contoh pertanyaannya:
- Apa rumus yang digunakan untuk menghitung luas persegi panjang?
- Bagaimana cara menentukan panjang dan lebar dari sebuah persegi panjang?
- Jelaskan perbedaan antara menghitung luas persegi dan persegi panjang.
- Berikan contoh soal cerita yang melibatkan perhitungan luas persegi panjang.
- Bagaimana cara menerapkan rumus luas persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat digunakan dalam pembelajaran dengan cara memberikan waktu bagi siswa untuk menjawabnya secara individu atau berkelompok. Guru dapat memandu diskusi dan mengarahkan siswa untuk menganalisis dan menyimpulkan pembelajaran.
Pentingnya Refleksi
Refleksi dalam pembelajaran sangat penting karena dapat memberikan manfaat bagi siswa dan guru. Berikut beberapa poin pentingnya:
- Meningkatkan Pemahaman Konsep: Melalui refleksi, siswa dapat mengidentifikasi konsep yang belum dipahami dan mencari solusi untuk mengatasinya. Hal ini akan memperkuat pemahaman konseptual mereka.
- Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Refleksi mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan pembelajaran. Ini membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka.
- Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Siswa perlu mengkomunikasikan pemahaman dan refleksi mereka. Ini meningkatkan keterampilan komunikasi mereka baik secara lisan maupun tertulis.
Teori konstruktivisme mendukung pentingnya refleksi karena menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri. Refleksi membantu siswa merekonstruksi pemahaman mereka dan mengembangkan pengetahuan yang lebih mendalam.
Refleksi Guru
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Keberhasilan | Aktivitas diskusi kelas berjalan lancar dan siswa antusias dalam berpartisipasi. |
Tantangan | Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami rumus luas persegi panjang. Guru perlu memberikan lebih banyak contoh dan latihan. |
Evaluasi Metode | Metode diskusi kelompok cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. |
Perbaikan untuk Pelajaran Berikutnya | Akan disediakan lebih banyak soal latihan untuk memperkuat pemahaman siswa. Guru akan memberikan bimbingan lebih individual kepada siswa yang mengalami kesulitan. |
Refleksi Diri Siswa
Kegiatan refleksi diri siswa dirancang untuk mendorong evaluasi diri terkait materi Pengukuran Luas. Berikut contoh lembar kerjanya:
Lembar Kerja Refleksi Diri
Nama:______________________
Tanggal:______________________
Materi: Pengukuran Luas
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan:
- Kekuatan: Apa yang menurutmu sudah kamu kuasai dalam materi ini?
- Kelemahan: Apa yang menurutmu masih sulit dipahami dalam materi ini?
Rencana Tindak Lanjut:
- Apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kelemahan yang kamu temukan?
Contoh RPP SMP K13 Revisi 2018
Berikut ini contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1, berfokus pada materi Persamaan Linear Satu Variabel. RPP ini disusun sesuai dengan format dan pedoman K13 Revisi 2018, dengan penekanan pada pemahaman konsep, penerapan, dan penyelesaian masalah.
Identitas
Nama Sekolah: SMP XYZ
Mata Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester: VIII/1
Alokasi Waktu: 2 x 40 menit
RPP SMP K13 revisi 2018, menarik untuk dikaji, terutama dalam konteks kebutuhan pembelajaran di berbagai wilayah. Bayangkan, bagaimana penerapan kurikulum ini bisa beradaptasi dengan kondisi sosial ekonomi di daerah pegunungan? Di sana, aktivitas penduduk umumnya sebagai petani, peternak, atau terlibat dalam kegiatan ekonomi berbasis alam, seperti yang dijelaskan lebih lanjut di di wilayah pegunungan aktivitas penduduk umumnya sebagai.
Memahami realitas ini sangat penting agar RPP SMP K13 revisi 2018 dapat dirancang lebih relevan dan bermakna bagi siswa, sehingga pembelajaran tidak hanya sebatas teori, tetapi juga terhubung dengan kehidupan nyata mereka.
Tema/Topik: Persamaan Linear Satu Variabel
Standar Kompetensi
Memahami konsep aljabar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
- Siswa mampu menjelaskan pengertian persamaan linear satu variabel.
- Siswa mampu menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan langkah-langkah yang benar.
- Siswa mampu menerapkan konsep persamaan linear satu variabel dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menjelaskan pengertian persamaan linear satu variabel dengan tepat.
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan langkah-langkah yang benar dan sistematis.
- Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menerapkan konsep persamaan linear satu variabel dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dengan tepat.
Materi Pembelajaran
- Definisi persamaan linear satu variabel (PLSV).
- Langkah-langkah menyelesaikan PLSV.
- Contoh soal dan penyelesaian PLSV.
- Penerapan PLSV dalam masalah sehari-hari.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang akan digunakan adalah diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan. Pemilihan metode ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, serta meningkatkan pemahaman konsep melalui demonstrasi dan latihan soal.
Kegiatan Pembelajaran
Tahapan | Deskripsi Kegiatan | Waktu (menit) |
---|---|---|
Pendahuluan | Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan variabel. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya memahami PLSV dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan pengantar singkat tentang materi PLSV. | 10 |
Inti | Guru menjelaskan materi PLSV, contoh soal, dan langkah-langkah penyelesaian. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan contoh soal. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan soal. Guru mengevaluasi pemahaman siswa melalui tanya jawab dan pemberian umpan balik. | 60 |
Penutup | Guru bersama siswa menyimpulkan materi PLSV. Guru memberikan refleksi pembelajaran dan membahas kesimpulan. Guru memberikan penugasan untuk memperdalam pemahaman siswa di rumah. | 10 |
Penilaian
Penilaian akan dilakukan melalui tes tertulis, observasi, dan portofolio. Tes tertulis meliputi soal-soal tentang pengertian PLSV, penyelesaian PLSV, dan penerapannya. Observasi dilakukan untuk menilai partisipasi siswa dalam diskusi dan aktivitas pembelajaran. Portofolio berisi kumpulan hasil pekerjaan siswa selama pembelajaran.
Sumber Belajar
- Buku Matematika SMP Kelas VIII.
- Internet (untuk pencarian informasi tambahan).
Analisis Kasus RPP
Implementasi Kurikulum 13 revisi 2018 di SMP menuntut guru untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang komprehensif. Analisis kasus RPP menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi permasalahan dan menemukan solusi yang tepat agar RPP dapat diimplementasikan dengan efektif. Berikut ini disajikan contoh analisis kasus RPP untuk mata pelajaran Matematika.
Kasus 1: Kesulitan Merumuskan Tujuan Pembelajaran Matematika
Guru kelas VII SMP menghadapi tantangan dalam menyusun RPP untuk mata pelajaran Matematika, khususnya bab “Persamaan Linear”. Tujuan pembelajaran yang terukur dan selaras dengan standar kompetensi menjadi fokus utama. Siswa cenderung pasif dan kurang berminat dalam pembelajaran matematika. Ruang kelas terbatas dan keterbatasan media pembelajaran juga menjadi kendala.
- Identifikasi Permasalahan:
- Perumusan tujuan pembelajaran yang kurang spesifik dan terukur.
- Metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang melibatkan siswa secara aktif.
- Keterbatasan media pembelajaran dan ruang kelas yang terbatas dapat menghambat pemahaman siswa.
- Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika.
- Solusi:
- Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan kata kerja operasional yang spesifik dan terukur (misalnya, “siswa dapat menjelaskan,” “siswa dapat menentukan”).
- Menggabungkan metode pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok, simulasi, dan presentasi untuk meningkatkan partisipasi siswa.
- Menggunakan media pembelajaran alternatif yang tersedia, seperti presentasi digital, video pendek, atau demonstrasi sederhana.
- Mencari dan memanfaatkan sumber belajar online yang relevan dan menarik.
- Meminta bantuan kepada sekolah untuk pengadaan media pembelajaran tambahan, misalnya, alat peraga matematika sederhana.
- Membangun motivasi siswa melalui penyesuaian materi ajar dengan minat dan kebutuhan siswa, dan penguatan rasa percaya diri.
Kasus 2: Implementasi RPP dalam Kelas dengan Siswa Berkebutuhan Khusus
Guru kelas VIII SMP menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan RPP mata pelajaran IPA. Salah satu kelas memiliki beberapa siswa berkebutuhan khusus yang memerlukan pendekatan pembelajaran khusus. Keterbatasan waktu dan sumber daya menjadi hambatan.
- Identifikasi Permasalahan:
- Perencanaan RPP yang kurang mengakomodasi kebutuhan khusus siswa.
- Keterbatasan metode pembelajaran yang tepat untuk siswa berkebutuhan khusus.
- Kurangnya pelatihan dan dukungan bagi guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus.
- Keterbatasan waktu untuk memberikan perhatian individual kepada siswa.
- Solusi:
- Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
- Menggunakan metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa, seperti pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran kooperatif.
- Meminta dukungan dan pelatihan dari pihak sekolah atau ahli pendidikan khusus.
- Membagi tugas dan memanfaatkan bantuan dari teman sebaya atau relawan.
- Mengelola waktu secara efektif untuk memberikan perhatian individual.
Integrasi Kurikulum dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Integrasi kurikulum merupakan kunci penting dalam menciptakan pembelajaran yang holistik dan bermakna bagi siswa. RPP SMP K13 Revisi 2018 memberikan kerangka kerja yang fleksibel untuk mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, melampaui batas mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Hal ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep secara menyeluruh dan terhubung dengan kehidupan sehari-hari.
Cara Mengintegrasikan RPP dengan Kurikulum Lainnya
Integrasi RPP dengan kurikulum lain dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasi keterkaitan antara materi pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Misalnya, materi sejarah dapat diintegrasikan dengan pelajaran geografi untuk memahami konteks geografis suatu peristiwa sejarah. Selain itu, pemetaan kompetensi dasar antar mata pelajaran dapat membantu dalam penyesuaian dan pengayaan materi pembelajaran.
Pentingnya Integrasi dalam Pembelajaran
Integrasi pembelajaran memiliki peran krusial dalam membentuk pemahaman yang utuh pada siswa. Dengan menghubungkan materi dari berbagai mata pelajaran, siswa tidak hanya mempelajari konsep secara terpisah, tetapi juga memahami keterkaitan dan konteksnya. Hal ini meningkatkan daya ingat, pemahaman, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, integrasi juga dapat meningkatkan minat belajar siswa karena materi pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna.
Contoh Integrasi RPP dengan Program Sekolah
- Program Literasi Sekolah: RPP Bahasa Indonesia dapat diintegrasikan dengan program literasi sekolah dengan memberikan kegiatan membaca dan menulis yang terhubung dengan tema-tema yang diangkat dalam program literasi. Misalnya, RPP tentang karya sastra dapat dikaitkan dengan program kunjungan ke perpustakaan atau kegiatan menulis cerpen berdasarkan pengalaman.
- Program Kewirausahaan: RPP mata pelajaran ekonomi dapat diintegrasikan dengan program kewirausahaan sekolah dengan memberikan tugas proyek untuk mengembangkan produk atau jasa. Siswa dapat mengaplikasikan konsep ekonomi dalam konteks nyata.
Contoh Integrasi RPP dengan Kegiatan Ekstrakurikuler
- Ekstrakurikuler Seni: RPP seni rupa dapat diintegrasikan dengan kegiatan ekstrakurikuler seni tari dengan mengaitkan unsur estetika dan kreativitas dalam pembelajaran seni rupa. Siswa dapat mengaplikasikan konsep seni rupa dalam pembuatan kostum atau dekorasi untuk pementasan tari.
- Ekstrakurikuler Olahraga: RPP pendidikan jasmani dapat diintegrasikan dengan kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan mengaitkan aspek kesehatan dan keterampilan fisik yang dipelajari dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan kegiatan olahraga tertentu. Misalnya, pembelajaran tentang teknik dasar sepak bola dapat diintegrasikan dengan latihan sepak bola di lapangan.
Demonstrasi Integrasi RPP dengan Kegiatan di Luar Kelas
- Kunjungan Lapangan: RPP dapat diintegrasikan dengan kunjungan lapangan ke museum atau tempat bersejarah. Siswa dapat mempelajari sejarah atau ilmu pengetahuan dalam konteks nyata di lokasi tersebut, dengan memanfaatkan materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Misalnya, mempelajari tentang peradaban kuno di museum, dengan menghubungkan pembelajaran di kelas tentang sejarah.
- Kerja Sama dengan Masyarakat: RPP dapat diintegrasikan dengan kegiatan kerja sama dengan masyarakat, seperti pengabdian masyarakat. Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. Contohnya, RPP tentang lingkungan hidup dapat diintegrasikan dengan kegiatan penghijauan di lingkungan sekitar.
Penilaian Alternatif dalam RPP SMP K13 Revisi 2018
Penilaian alternatif merupakan pendekatan yang penting dalam mengukur pemahaman dan keterampilan siswa secara holistik. Lebih dari sekadar nilai angka, penilaian ini mengeksplorasi berbagai aspek kemampuan, seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis. Dalam RPP SMP K13 Revisi 2018, penilaian alternatif menjadi alat yang berharga untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta memberikan umpan balik yang konstruktif.
Contoh Penilaian Alternatif
Beberapa contoh penilaian alternatif yang dapat diterapkan dalam RPP mencakup portofolio, presentasi, diskusi, observasi, dan proyek. Portofolio misalnya, bisa berisi kumpulan karya siswa sepanjang semester, menunjukkan perkembangan dan pemahaman mereka. Presentasi memungkinkan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja mereka secara lisan, menunjukkan pemahaman dan kemampuan komunikasi. Diskusi kelas dapat menilai kemampuan siswa untuk berargumentasi, memberikan perspektif, dan berkolaborasi.
Instrumen Penilaian Alternatif
Instrumen penilaian alternatif harus dirancang dengan cermat untuk mengukur kompetensi yang ingin diukur. Berikut beberapa contoh instrumen:
- Portofolio: Daftar karya yang akan dikumpulkan, kriteria penilaian, dan rubrik penilaian yang menguraikan aspek-aspek yang akan dinilai.
- Presentasi: Pertanyaan pemantik, kriteria penilaian yang meliputi isi, penyampaian, dan penggunaan bahasa.
- Diskusi: Topik diskusi, kriteria penilaian yang meliputi partisipasi, argumen, dan kemampuan berkolaborasi.
- Observasi: Daftar perilaku yang akan diamati, kriteria penilaian yang menguraikan tingkat kemampuan siswa.
- Proyek: Tujuan proyek, langkah-langkah, dan kriteria penilaian berdasarkan aspek-aspek seperti kreativitas, ketepatan waktu, dan kerja sama.
Kelebihan Penilaian Alternatif
Penilaian alternatif memiliki sejumlah kelebihan. Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa, mendorong kreativitas dan inisiatif, serta melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Penilaian ini juga memberikan umpan balik yang lebih spesifik dan bermakna, membantu siswa dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
Kekurangan Penilaian Alternatif
Meskipun memiliki kelebihan, penilaian alternatif juga memiliki beberapa kekurangan. Persiapan dan pelaksanaan penilaian ini membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak dibandingkan dengan penilaian tradisional. Pengukuran objektivitas dalam penilaian alternatif bisa menjadi tantangan, dan memerlukan keahlian khusus dalam mengembangkan instrumen penilaian yang tepat.
Penerapan Penilaian Alternatif dalam Kegiatan Pembelajaran
Penerapan penilaian alternatif dalam kegiatan pembelajaran bisa dilakukan dengan mengintegrasikan penilaian ini ke dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk mengerjakan proyek kelompok tentang penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Presentasi hasil proyek ini dapat digunakan sebagai salah satu penilaian alternatif. Selain itu, diskusi kelas tentang isu-isu terkini dalam bidang studi tertentu juga bisa menjadi salah satu penilaian alternatif yang baik.
Contoh Penerapan dalam Berbagai Mata Pelajaran
Berikut contoh penerapan penilaian alternatif dalam berbagai mata pelajaran:
Mata Pelajaran | Jenis Penilaian Alternatif | Contoh Instrumen |
---|---|---|
Bahasa Indonesia | Menulis Cerita | Kriteria penilaian meliputi alur cerita, karakter, bahasa, dan gaya penulisan. |
Matematika | Presentasi Proyek | Presentasi proyek tentang penerapan rumus matematika dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. |
IPA | Portofolio Eksperimen | Kumpulan data dan laporan hasil eksperimen yang dilakukan siswa. |
Perkembangan Kurikulum
Kurikulum 2013, sejak revisi 2018, telah mengalami dinamika yang signifikan. Perubahan ini bertujuan untuk merespon kebutuhan pembelajaran yang semakin kompleks dan perkembangan zaman. Perubahan tersebut berdampak pada pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan implementasi di kelas.
Inti Kurikulum 2013 Revisi 2018
Kurikulum 2013 revisi 2018 berfokus pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Hal ini mendorong siswa untuk aktif dalam proses penemuan dan membangun pengetahuan sendiri. Prinsip-prinsip pembelajaran yang diutamakan meliputi keterkaitan antarmateri, pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Perubahan Signifikan Hingga Saat Ini
Sejak revisi 2018, kurikulum mengalami penyesuaian pada kompetensi inti dan dasar. Penekanan pada literasi dan numerasi semakin diperkuat, dan penambahan materi-materi yang relevan dengan perkembangan zaman turut dimasukkan. Alasan di balik perubahan ini antara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menyesuaikan dengan kebutuhan abad 21, dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.
Perubahan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP menjadi lebih fleksibel dalam implementasi pembelajaran. Penentuan tujuan pembelajaran menjadi lebih spesifik dan terukur, sehingga memudahkan guru dalam mengukur pencapaian siswa. Guru lebih dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan bermakna, serta lebih menekankan pada penilaian autentik untuk mengukur pemahaman siswa secara komprehensif.
Tabel Perbandingan RPP Revisi 2018 dan Kurikulum Terbaru
Elemen Kurikulum | RPP Revisi 2018 | Kurikulum Terbaru |
---|---|---|
Kompetensi Dasar | Lebih terfokus pada penguasaan materi inti, dengan penekanan pada pemahaman konseptual. | Lebih terintegrasi dengan kompetensi abad 21, seperti keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. |
Metode Pembelajaran | Lebih berpusat pada penggunaan pendekatan saintifik. | Lebih menekankan pada penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, termasuk penggunaan teknologi. |
Penilaian | Menggunakan berbagai macam teknik penilaian, tetapi masih berfokus pada penilaian formatif. | Lebih menekankan pada penilaian autentik dan holistik, menggabungkan penilaian formatif dan sumatif. |
Perbandingan RPP Revisi 2018 dan Kurikulum Terbaru
Perbedaan mendasar antara RPP revisi 2018 dan kurikulum terbaru terletak pada penekanan pada keterampilan abad 21. Kurikulum terbaru mengharuskan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran mereka agar lebih berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Persamaannya adalah tetap berorientasi pada pengembangan potensi siswa dan pemahaman konseptual, namun dengan pendekatan yang lebih dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman.
Prediksi Perkembangan Kurikulum di Masa Mendatang
Prediksi perkembangan kurikulum di masa mendatang adalah semakin dinamis dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar kerja. Kurikulum mungkin akan lebih berfokus pada pengembangan keterampilan digital, problem solving, dan literasi data. Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran akan semakin kuat, dengan penekanan pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa.
Ringkasan Penutup
Dalam mengimplementasikan RPP SMP K13 revisi 2018, penting untuk memahami setiap komponen dengan seksama dan beradaptasi dengan kebutuhan siswa. Refleksi pasca pembelajaran juga krusial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang. Semoga panduan ini bermanfaat bagi para guru dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.
FAQ Terkini
Apakah RPP SMP K13 revisi 2018 berbeda dengan KTSP?
Ya, RPP K13 revisi 2018 memiliki fokus pada pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis siswa, berbeda dengan KTSP yang cenderung berpusat pada guru.
Bagaimana cara menentukan alokasi waktu yang tepat untuk setiap kegiatan pembelajaran?
Alokasi waktu ditentukan berdasarkan kompleksitas materi, durasi kegiatan, dan estimasi waktu yang dibutuhkan siswa untuk memahami dan menguasai materi.
Apa saja jenis penilaian yang dapat digunakan dalam RPP SMP K13 revisi 2018?
RPP K13 revisi 2018 memungkinkan penggunaan berbagai jenis penilaian, seperti tes tertulis, observasi, penilaian portofolio, dan proyek.