Cara shalat duduk di lantai – Shalat duduk di lantai merupakan alternatif yang diperbolehkan dalam Islam, terutama bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik. Meski berbeda dengan shalat berdiri, namun shalat duduk di lantai tetap memiliki keutamaan dan manfaat yang tak kalah besar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat duduk di lantai, syarat dan ketentuannya, serta keutamaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari praktik ibadah ini.
Pengertian Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai merupakan alternatif bagi umat Islam yang kesulitan berdiri atau ruku’ karena alasan tertentu, seperti lansia, sakit, atau disabilitas. Dalam kondisi ini, diperbolehkan melakukan shalat sambil duduk di lantai, kursi, atau tempat lain yang memungkinkan.
Hukum dan Ketentuan
Shalat duduk di lantai diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa tidak mampu shalat berdiri, maka shalatlah sambil duduk. Jika tidak mampu duduk, maka shalatlah sambil berbaring miring.” (HR. Bukhari dan Muslim)Syarat sah shalat duduk di lantai sama dengan shalat biasa, seperti niat, menghadap kiblat, dan gerakan rukuk serta sujud sebisanya.
Keutamaan dan Manfaat
Meskipun dilakukan sambil duduk, shalat duduk di lantai memiliki keutamaan yang sama dengan shalat berdiri. Selain itu, shalat duduk juga memberikan beberapa manfaat, antara lain:
- Memudahkan bagi yang kesulitan berdiri.
- Mengurangi beban pada sendi dan tulang.
- Meningkatkan sirkulasi darah.
- Membantu relaksasi dan ketenangan pikiran.
Panduan untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas
Bagi lansia dan penyandang disabilitas, shalat duduk di lantai dapat dilakukan dengan modifikasi tertentu, seperti:
- Menggunakan kursi atau bantal untuk duduk.
- Menopang tubuh dengan alat bantu, seperti tongkat atau walker.
- Membuat rukuk dan sujud dengan gerakan minimal.
- Meminta bantuan orang lain jika diperlukan.
Tata Cara Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai merupakan salah satu rukuk dalam shalat yang dilakukan saat seseorang tidak mampu berdiri atau sujud. Berikut tata cara shalat duduk di lantai:
Posisi Duduk
* Duduklah dengan posisi tegak, kaki kiri ditekuk ke belakang dan kaki kanan dilipat di atasnya.
- Posisi ini disebut “tawarruk” dan merupakan sunnah dalam shalat duduk.
- Jika tidak mampu melakukan posisi tawarruk, dapat duduk dengan posisi bersila.
Gerakan
* Setelah duduk, letakkan kedua tangan di atas paha.
- Baca doa iftitah dan kemudian membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya.
- Setelah membaca surah, lakukan ruku’ dengan menundukkan kepala hingga sejajar dengan lutut.
- Setelah ruku’, kembali ke posisi duduk dan lakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki di lantai.
- Setelah sujud, kembali ke posisi duduk dan lakukan tasyahud akhir.
Bacaan Doa
* Saat duduk, baca doa iftitah: “Subhaanakallahumma wa bihamdika, wa tabarakasmuka wa ta’ala jadduka, wa laa ilaaha ghairuk.”
Saat ruku’, baca doa ruku’
“Subhaana rabbiyal ‘azhiim.”
Saat sujud, baca doa sujud
“Subhaana rabbiyal a’laa.”
Saat duduk di antara dua sujud, baca doa
“Rabbighfirlii, rabbighfirlii.”
Shalat duduk di lantai dapat dilakukan dengan meletakkan tangan di atas paha, seperti cara membuat member starbucks yang mudah. Gerakan ini menenangkan dan meningkatkan fokus saat beribadah. Setelah sujud, kembali ke posisi duduk dengan tenang, mengatur napas, dan merenungkan makna shalat.
Saat tasyahud akhir, baca doa tasyahud
“At-tahiyyaatu lillahi wasshalawaatu wat-tayyibaatu, assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, assalamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillahis-saalihiin, asyhadu an laa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.”
Syarat Sah Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai memiliki syarat sah yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut dianggap sah dan diterima. Berikut adalah beberapa syarat sahnya:
Niat
Niat merupakan syarat utama dalam setiap ibadah, termasuk shalat. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan jenis shalat yang akan dikerjakan.
Menghadap Kiblat, Cara shalat duduk di lantai
Menghadap kiblat merupakan syarat sah dalam shalat. Kiblat adalah arah yang mengarah ke Ka’bah di Mekkah. Menentukan arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan kompas atau tanda-tanda alam.
Suci dari Hadats
Suci dari hadats, baik hadas besar maupun hadas kecil, merupakan syarat sah dalam shalat. Hadats besar harus dibersihkan dengan mandi besar (mandi wajib), sedangkan hadas kecil dapat dibersihkan dengan berwudhu.
Menutup Aurat
Menutup aurat merupakan syarat sah dalam shalat. Aurat bagi laki-laki adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Dalam ibadah salat, bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, diperbolehkan salat duduk di lantai. Posisi duduk yang benar dengan kaki disilangkan dan tangan diletakkan di atas lutut. Bagi yang ingin membuat desain menarik untuk presentasi atau konten media sosial, dapat memanfaatkan layanan Canva Pro.
Cara beli Canva Pro media.or.id sangat mudah, cukup ikuti langkah-langkah yang tertera pada situs resminya. Kembali pada cara salat duduk di lantai, saat sujud, badan tetap tegak dan kepala menyentuh lantai.
Waktu Shalat
Shalat harus dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan. Waktu shalat untuk setiap jenis shalat berbeda-beda, seperti waktu shalat Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya.
Rukun Shalat
Rukun shalat adalah gerakan dan bacaan yang harus dilakukan dalam shalat. Rukun shalat untuk shalat duduk di lantai sama dengan rukun shalat pada umumnya, seperti takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, ruku’, sujud, dan salam.
Cara Melaksanakan Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai diperbolehkan bagi mereka yang mengalami kesulitan berdiri atau rukuk. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa doa khusus yang dibaca saat duduk di lantai.
Doa-doa dalam Shalat Duduk di Lantai
Berikut ini adalah daftar doa yang dibaca dalam shalat duduk di lantai, beserta terjemahan dan artinya:
Doa | Terjemahan | Artinya |
---|---|---|
Subhaanakallahumma wa bihamdika | Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu | Mengucapkan tasbih kepada Allah |
Asyhadu alla ilaha illallah | Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah | Mengucapkan syahadat |
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah | Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah | Mengucapkan syahadat |
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad | Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad | Membaca shalawat |
Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azaban nar | Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka | Membaca doa qunut |
Doa-doa tersebut dibaca setelah salam penutup shalat. Doa-doa ini dibaca dalam posisi duduk dengan tangan diangkat setinggi bahu.
Waktu-waktu Dianjurkan Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai diperbolehkan pada waktu-waktu tertentu. Berikut adalah daftarnya:
- Saat sakit atau tidak mampu berdiri.
- Saat dalam perjalanan (musafir).
- Saat berada di tempat yang tidak memungkinkan berdiri, seperti pesawat atau kereta.
- Saat sedang hamil atau menyusui.
Kondisi Lain yang Membolehkan Shalat Duduk di Lantai
Selain waktu-waktu yang disebutkan di atas, shalat duduk di lantai juga diperbolehkan pada kondisi-kondisi tertentu:
- Usia lanjut:Orang lanjut usia yang mengalami kesulitan berdiri diperbolehkan shalat duduk.
- Disabilitas:Orang dengan disabilitas fisik yang menghalangi mereka berdiri diperbolehkan shalat duduk.
- Kekhawatiran keamanan:Jika berdiri dapat membahayakan keselamatan seseorang, seperti saat berada di daerah yang rawan kejahatan, diperbolehkan shalat duduk.
Keutamaan Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai memiliki keutamaan yang berlimpah, di antaranya:
Pahala Berlipat Ganda
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Shalat duduk di atas tanah lebih baik daripada shalat berdiri di atas permadani.” (HR. Abu Dawud)
Kekhusyuan yang Meningkat
Posisi duduk di lantai membuat tubuh lebih rileks dan tenang, sehingga memudahkan konsentrasi dan meningkatkan kekhusyuan dalam shalat.
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Studi ilmiah menunjukkan bahwa posisi duduk di lantai dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Panduan Cara Shalat Duduk di Lantai
- Duduklah dengan kedua kaki terlipat di bawah tubuh.
- Letakkan tangan di atas lutut.
- Condongkan tubuh sedikit ke depan.
- Lakukan gerakan rukuk dan sujud seperti biasa.
Tabel Perbandingan Keutamaan Shalat
| Posisi Shalat | Pahala | Kekhusyuan | Fokus ||—|—|—|—|| Duduk di Lantai | Berlipat ganda | Meningkat | Meningkat || Berdiri | Standar | Sedang | Sedang || Duduk di Kursi | Tidak ada | Rendah | Rendah |
Kesalahan Umum dalam Shalat Duduk di Lantai: Cara Shalat Duduk Di Lantai
Shalat duduk di lantai memiliki beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari. Kesalahan-kesalahan ini dapat mengganggu kekhusyukan dan mengurangi pahala shalat.
Posisi Kaki
Salah satu kesalahan umum adalah posisi kaki yang tidak sesuai. Saat duduk, kaki harus diluruskan ke depan dan saling menempel. Posisi ini akan membuat tubuh lebih stabil dan membantu menjaga keseimbangan saat ruku dan sujud.
Posisi Kepala
Kesalahan lainnya adalah posisi kepala yang terlalu menunduk atau terlalu mendongak. Posisi kepala yang benar adalah sejajar dengan tulang belakang. Menunduk berlebihan dapat menyebabkan ketegangan pada leher, sedangkan mendongak berlebihan dapat mengganggu konsentrasi.
Posisi Tangan
Posisi tangan juga sering kali menjadi kesalahan. Saat duduk, tangan harus diletakkan di atas lutut dengan telapak tangan menghadap ke atas. Posisi ini akan membantu menjaga keseimbangan dan memudahkan saat gerakan ruku dan sujud.
Saat shalat duduk di lantai, kita perlu memperhatikan posisi tubuh. Setelah takbiratul ihram, duduklah di lantai dengan posisi kedua kaki ditekuk dan telapak kaki menghadap kiblat. Jika kesulitan, kita dapat menggunakan alat bantu seperti bantal atau kursi. Nah, untuk mengatur posisi bantal atau kursi ini, kita bisa memanfaatkan teknik cara memakai preset xml . Dengan mengatur preset xml pada perangkat, kita dapat dengan mudah mengatur ketinggian dan kemiringan bantal atau kursi sesuai kebutuhan, sehingga posisi duduk kita saat shalat menjadi lebih nyaman.
Tidak Membaca Doa
Kesalahan umum lainnya adalah tidak membaca doa duduk di antara dua sujud. Doa ini merupakan bagian penting dari shalat dan tidak boleh dilewatkan. Membaca doa ini akan menambah pahala dan membantu menjaga kekhusyukan.
Tergesa-gesa
Tergesa-gesa saat shalat duduk di lantai juga dapat mengurangi pahala. Shalat harus dilakukan dengan tenang dan khusyuk, menikmati setiap gerakan dan doa. Tergesa-gesa dapat menyebabkan kesalahan dan mengganggu konsentrasi.
8. Tips Melakukan Shalat Duduk di Lantai dengan Benar
Shalat duduk di lantai merupakan salah satu alternatif yang diperbolehkan bagi umat Islam yang memiliki keterbatasan fisik atau masalah kesehatan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk melakukan shalat duduk di lantai dengan benar dan nyaman:
Posisi Duduk
Posisi duduk yang baik sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan selama shalat. Berikut adalah panduan posisi duduk yang benar:
- Duduklah dengan tegak, punggung lurus, dan bahu rileks.
- Posisikan kaki lurus ke depan, dengan lutut sedikit ditekuk.
- Posisikan tangan di atas paha, dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Menjaga Keseimbangan
Menjaga keseimbangan saat shalat duduk di lantai sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga keseimbangan:
- Gunakan bantal atau alas untuk menopang punggung dan menjaga keseimbangan.
- Posisikan kaki agak lebar untuk memberikan dasar yang lebih stabil.
- Lakukan gerakan secara perlahan dan hati-hati, hindari gerakan mendadak.
Tips untuk Orang dengan Keterbatasan Fisik
Bagi orang dengan keterbatasan fisik, shalat duduk di lantai dapat menjadi tantangan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mereka:
- Gunakan kursi atau bangku sebagai penopang untuk duduk.
- Posisikan tubuh sedikit ke depan untuk mengurangi tekanan pada kaki.
- Lakukan gerakan shalat dengan kecepatan yang lebih lambat dan istirahat saat diperlukan.
Tips untuk Orang dengan Masalah Kesehatan
Bagi orang dengan masalah kesehatan, seperti nyeri punggung atau lutut, shalat duduk di lantai dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mereka:
- Gunakan alas yang empuk atau bantal untuk mengurangi tekanan pada area yang sakit.
- Posisikan tubuh sedemikian rupa untuk meminimalkan rasa sakit.
- Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kebersihan dan kesopanan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Kebersihan
Sebelum shalat, pastikan lantai tempat duduk bersih dari kotoran atau najis. Sebaiknya gunakan alas seperti sajadah atau kain bersih untuk menjaga kebersihan pakaian.
Ketika menunaikan shalat dalam posisi duduk di lantai, tubuh kita berada pada posisi yang dapat memicu naiknya asam lambung. Untuk mengatasi hal ini, selain memperhatikan postur tubuh yang tepat, kita juga perlu menetralkan asam lambung dengan cepat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mengonsumsi minuman atau makanan yang bersifat basa, seperti air putih, susu, atau yoghurt.
Cara menetralkan asam lambung dengan cepat ini dapat membantu mengurangi gejala tidak nyaman yang ditimbulkan, seperti mual dan nyeri ulu hati. Setelah asam lambung terkendali, kita bisa kembali fokus pada shalat dengan posisi duduk di lantai yang lebih nyaman.
Kesopanan
Posisi duduk saat shalat harus sopan dan tidak mengganggu orang lain. Hindari duduk terlalu dekat dengan orang lain atau meluruskan kaki ke arah orang lain.
Etika Shalat Berjamaah
Dalam shalat berjamaah, jamaah yang duduk di lantai harus memperhatikan etika berikut:
- Duduk dengan rapi dan tidak bersandar pada orang lain.
- Menjaga jarak yang cukup dengan jamaah di sampingnya.
- Tidak berbicara atau mengganggu konsentrasi jamaah lain.
Alternatif Posisi Duduk untuk Shalat
Duduk di lantai merupakan posisi paling umum untuk melaksanakan shalat. Namun, terdapat beberapa alternatif posisi duduk yang dapat dilakukan dalam kondisi tertentu.
Duduk di Kursi
Duduk di kursi dapat menjadi alternatif yang nyaman bagi mereka yang mengalami kesulitan duduk di lantai, seperti lansia atau penyandang disabilitas. Kursi yang digunakan harus memiliki sandaran yang cukup untuk menopang punggung dan kaki harus tetap menempel di lantai.
Duduk Bersila
Duduk bersila dilakukan dengan menyilangkan kedua kaki di depan tubuh. Posisi ini cocok untuk orang yang memiliki fleksibilitas kaki yang baik. Duduk bersila dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan pada lutut.
Duduk Bersimpuh
Duduk bersimpuh dilakukan dengan meletakkan kedua kaki di bawah tubuh dan menopang tubuh dengan tangan. Posisi ini dapat memberikan stabilitas yang baik dan mengurangi tekanan pada lutut dan punggung.
Duduk di Sofa
Duduk di sofa dapat menjadi alternatif yang nyaman bagi mereka yang ingin shalat sambil bersandar. Namun, pastikan sofa memiliki permukaan yang cukup keras untuk menopang tubuh dan kaki harus tetap menempel di lantai.
Duduk di Sajadah
Duduk di sajadah yang dilipat atau digulung dapat memberikan bantalan tambahan dan mengurangi tekanan pada lutut. Sajadah juga dapat memberikan permukaan yang lebih bersih dan nyaman untuk shalat.
Duduk di Alas Kaki
Alas kaki yang empuk dapat memberikan kenyamanan ekstra saat duduk di lantai. Alas kaki juga dapat membantu menjaga kaki tetap hangat dalam cuaca dingin.
Modifikasi Shalat Duduk di Lantai untuk Penyandang Disabilitas
Shalat merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu melaksanakannya. Bagi penyandang disabilitas, melakukan shalat dengan duduk di lantai mungkin memerlukan modifikasi tertentu untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.
Beberapa modifikasi yang dapat dilakukan antara lain:
Kursi atau Bantalan
Penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan duduk di lantai dapat menggunakan kursi atau bantalan empuk untuk memberikan penyangga tambahan dan mengurangi ketidaknyamanan.
Penyangga Lutut
Bagi mereka yang memiliki masalah lutut, penyangga lutut dapat membantu menstabilkan dan menopang lutut selama shalat.
Bantalan Punggung
Untuk memberikan penyangga punggung yang lebih baik, bantalan punggung dapat digunakan di belakang punggung saat duduk.
Bantal Lutut
Bantal lutut dapat ditempatkan di antara lutut untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan kenyamanan selama duduk.
Penyangga Kepala
Bagi penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan menjaga kepala tegak, penyangga kepala dapat digunakan untuk memberikan dukungan dan mengurangi ketegangan leher.
Sumber Rujukan Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai merupakan alternatif bagi umat Islam yang kesulitan melaksanakan shalat berdiri atau ruku. Berikut ini adalah beberapa sumber rujukan yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang shalat duduk di lantai:
- Fikih Sunnah Syafi’iyah
- Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah
- Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid
Rangkuman Shalat Duduk di Lantai
Shalat duduk di lantai merupakan ibadah alternatif bagi mereka yang mengalami kesulitan berdiri atau rukuk. Posisi ini tetap sah dan dianjurkan dalam kondisi tertentu, seperti sakit, kelelahan, atau keterbatasan fisik.
Syarat Shalat Duduk di Lantai
- Dilakukan dengan niat yang sama seperti shalat biasa.
- Menggunakan kursi atau alas duduk yang bersih dan layak.
- Menghadap kiblat.
- Melakukan gerakan sebisanya, seperti takbir, ruku’, dan sujud dengan gerakan kepala.
Keutamaan Shalat Duduk di Lantai
Meskipun dilakukan dengan posisi duduk, shalat ini memiliki keutamaan yang sama dengan shalat berdiri. Bahkan, dalam beberapa kondisi, shalat duduk dapat menjadi lebih utama karena:
- Memudahkan bagi yang mengalami kesulitan fisik.
- Mencegah rasa sakit atau memperparah kondisi kesehatan.
- Menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ringkasan Terakhir
Dengan memahami cara shalat duduk di lantai dengan benar, kita dapat menjalankan ibadah shalat dengan lebih optimal, meski dalam kondisi yang terbatas. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang keindahan dan fleksibilitas ajaran Islam.
FAQ dan Panduan
Apakah boleh shalat duduk di lantai?
Ya, shalat duduk di lantai diperbolehkan dalam Islam, terutama bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik.
Apa saja syarat sah shalat duduk di lantai?
Syarat sah shalat duduk di lantai sama dengan shalat pada umumnya, seperti suci dari hadas, menghadap kiblat, dan berniat.
Apa saja keutamaan shalat duduk di lantai?
Keutamaan shalat duduk di lantai antara lain mendapatkan pahala yang sama dengan shalat berdiri, lebih khusyuk, dan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.